Senin, 17 Desember 2018

Cerita Sex : Fantasi Pemerkosaan Bersama Octa



Bandar Judi Online - Liana dan Octa mulai berbicara segera setelah Liana tiba di pesta, dan ketika mereka berbicara mereka minum dan main mata beberapa jam mereka tidak mampu menjaga tangan mereka dari satu sama lain dan memutuskan untuk menyelinap ke kamar mandi. 

Liana itu menyerbu ke kencing jadi dia bilang Octa dia akan pergi ke kamar mandi dan melakukan apa yang dia harus lakukan dan dia bisa menunggu di luar pintu dan dia akan membiarkan dia di saat dia dilakukan. 

Dia menarik celana jeans-nya turun di pergelangan kaki dan celana dalam pink berlutut dan merasakan besar menyembur saat ia marah untuk pertama kalinya malam itu. Merasa sangat lega untuk membebaskan kandung kemih penuh, Liana tidak melihat gagang pintu berputar dan sebelum ia tahu itu Octa berada di kamar mandi dengan dia.


Agen Slot Online - Tidak yakin apa yang sedang terjadi Liana tidak tahu apakah dia harus berhenti kencing atau tidak, tapi dia tidak benar-benar berpikir ia bisa berhenti jika ia berusaha jadi dia biarkan saja.Yang mengejutkan, membungkuk Octa mendekat dan meletakkan tangannya di vagina, sementara dia kencing. 

Liana melompat, itu adalah kejutan bahwa dia akan menyentuhnya, tapi rasanya begitu baik seperti dia mengelus vagina nya sambil kencing mengalir keluar. Ia selesai kencing dan dalam beberapa menit telah meraba untuk orgasme, tapi Octa tidak dilakukan. 

Ia berlutut dan menarik celana jins dan celana Liana off, mendorong kakinya sejauh kembali ke dalam tubuh saat mereka akan pergi dan ia mulai menjilati basah, berdenyut-denyut vagina. Liana itu bucking sekitar seperti kuda liar, berusaha keras untuk tidak jatuh toilet tetapi masih sangat sensitif dari orgasme pertamanya. Octas lidah hampir tak tertahankan. Hampir.

Liana merasakan kenikmatan intens terburu-buru datang dan ia berhenti menolak lidahnya. Dia meraih kepalanya, mendorong sejauh ke dalam vagina basah karena bisa pergi dan dalam beberapa menit, seperti Octa menjilat dan mengisap klitorisnya dan meraba lubang nya, 

Liana datang lagi. Dia sekarang bergetar sebuah, berantakan basah duduk di kursi toilet.Octa hanya menatap, senyum lebar dia di wajahnya, bibir dan dagunya basah dengan jus-nya dan bikin dia. Liana berdiri dan memberinya panjang, penuh gairah, lidah mencium, mengecap dirinya seluruh mulutnya. 

Dia tidak bisa berbicara, hampir tidak bergerak dan tidak tahu apakah dia akan bisa berjalan, tapi ia yakin sebagai kotoran tahu dia ingin lebih dari Octa.

Liana diatasi dirinya sebagai Octa berjalan keluar dari kamar mandi. Dia mengatakan hanya satu hal selama pertemuan seluruh kamar mandi. Saat ia pergi, ia mencium leher Liana dan berkata, “Mari kita pergi ke tempat saya.”

Itu adalah pertemuan pertama seksual Liana dan Octa. Mereka terus sampai larut malam di rumahnya dan sekarang, dua belas bulan kemudian, mereka telah melakukan apa saja. Bukan pasangan seperti itu, tetapi hanya teman-teman bercinta yang menikmati masing-masing perusahaan. Mereka telah melihat dan melakukan itu semua. 

Mereka mencintai pesta pora, dan Liana telah geng menggedor. Mereka adalah pelanggan tetap di klub-klub berbagai swingers. Octa mencintai mengikat Liana Facebook, menggigit, mengikat, mencubit, mengisap dan memar besar puting sebelum menyusui dari mereka selama berjam-jam. Pada dasarnya tidak ada yang terlarang. bermain Anal adalah kejadian biasa dan diperlukan dan Liana telah menjadi agak dari dubur pelacur. 

Octa mencintai Liana berbagi dengan teman-temannya dan mereka sering akan menghabiskan seluruh akhir pekan menjilati, fucking, mengisap dan melahap satu sama lain dan lain-lain.

Octa sering penutup mata Liana, manset dia orgasme menara dan jam tangannya selama berjam-jam saat dia akan cum lagi dan lagi, menyemprotkan dan kencing di mana-mana. 

Dia akan bergantian jari-jarinya masuk dan keluar dari pantatnya ketika dia hendak untuk mencium dan menyemprotkan dan kencing di gelas dan memaksanya untuk minum. 

Dia akan membuat masukkan ke bokongnya dan memakainya sepanjang hari, kadang-kadang di tempat kerja, dan meskipun bagaimana dihidupkan dia ia tidak diizinkan untuk masturbasi.


Agen Bola Online - Octa menjadi kepribadian seksual yang dominan, Liana menjadi permainan asiknya untuk bercinta dan ia menyukainya. Mereka berbaring berdampingan, keduanya terengah-engah karena mereka pulih dari apa yang sesi fuck raksasa. 

Octa beban perlahan-lahan merembes keluar dari bajingan miskin disalahgunakan Liana ketika ia bertanya Liana apakah ada sesuatu yang ia tidak dilakukan, baik dengan dia atau sebelum bertemu, bahwa ia ingin lakukan?Liana ingin menjawab langsung, ada satu hal yang ia sakit untuk dilakukan, tetapi membuatnya tampak seolah-olah dia perlu waktu untuk berpikir tentang pertanyaan itu.

“Aku punya fantasi pemerkosaan,” Liana agak gugup berkata kepada Octa.

Ok berlanjut ke Cerita Dewasa Ngentot Fantasi Sex Pemerkosaan ini Mereka berdua memiliki pengalaman seksual yang luas dan beragam dan meskipun Liana tidak benar-benar berpikir Octa akan panik di dalam keinginannya, fantasi gelap untuk diperkosa, ia gugup mengucapkan kata-kata kepadanya.

“Benarkah?” Octa kata. “Hmmm …”

Liana agak malu-malu berkata, “Apakah Anda pikir Anda bisa memenuhi fantasi itu untuk saya, Octa?”

Octa berdiri, menyambar handuk dan menuju ke pintu kamar tidur, sebelum berkata, “Saya akan memikirkannya.”

Dia mendengar pancuran, dan bertanya-tanya, singkat, persis apa yang “Aku akan memikirkannya” sebenarnya berarti. Tidak satu untuk memikirkan hal-hal seperti, Liana masih horny dan cum mengalir keluar brengsek-nya tidak membantu dia mengatasi Horny nya. 

Dia melakukan apa yang pelacur dubur baik lakukan, ia meletakkan dua jari di bajingan dan bermain dengan cum Octa saat ia jari memaksakan dirinya untuk orgasme lain, menjilati semua jari-jarinya pada kedua tangan ketika ia dilakukan. 

Seminggu telah berlalu sejak Liana mengatakan Octa dia punya fantasi pemerkosaan dan bertanya apakah ia bisa membantu memenuhi hal itu, dan ia masih belum benar-benar menjawab pertanyaannya. 

Dia semakin kesal pada penolakannya untuk menjawab, tapi ia tidak berani menunjukkan Octa bagaimana marah dia.

Liana sedang bersiap-siap untuk malam di kota dengan teman-temannya ketika Octa mengetuk pintu. 

Dia tidak mengharapkan dia, atau perusahaan apapun dalam hal ini, saat ia bergegas untuk membuka pintu hanya dibungkus handuk. Octa masuk dan langsung pergi ke dada mainan Liana dan mengeluarkan butt plug pink dan sebotol pelumas, dan mengatakan Liana untuk mendapatkan tangan dan lutut. 

Dia lubed up butt plug saat ia menyebar pipi pantatnya lebar untuk masuk lebih mudah. Octa membanting butt plug di keledai saat ia menjerit tertahan.

Dia kemudian membuka ritsleting celananya dan memaksa kontolnya ke bawah tenggorokan Liana tenggorokannya sampai ia meniup beban hangat ke bawah bagian belakang mulutnya. Liana duduk telanjang di tempat tidur saat Octa menarik celananya kembali, mencium leher dan berkata, “Saya sudah berpikir tentang hal itu, jawabannya adalah ya . “

Wajahnya bersinar dengan kegembiraan, akhirnya dia akan memiliki terdalam dia, fantasi tergelap menyadari ..

Jika Octa akan melakukan hal ini harus ada aturan. Dia langsung tahu dia akan mengatakan ya, ia hanya perlu untuk memastikan dia bisa mewujudkannya dengan cara yang ia ingin hal itu. Dia tidak ingin seluruh pengalaman menjadi kekecewaan kepada salah satu dari mereka dan ia memerlukan bantuan untuk mewujudkannya cara dia dibayangkan.

Octa mengatakan Liana bahwa kadang-kadang dalam beberapa minggu ke depan itu akan terjadi, itu akan ketika dia paling tidak diharapkan dan ia akan menyukainya. Dia ingin dia tahu bahwa jika pada suatu titik dia merasa lebih takut hanya untuk mengucapkan kata dan ia akan berhenti.

Sementara itu dia pergi tentang kehidupan seperti biasa, tetapi mereka tidak akan bertemu lagi sampai tiba waktunya. Liana tidak berhubungan seks dengan orang lain, dia memakai plug butt sesering mungkin dan mengirim gambar dari plugs butt di keledai untuk Octa, setidaknya sekali sehari. Liana diizinkan masturbasi sekali sehari juga. Tidak lebih.


Agen Casino Terpercaya - Dia meraih ke bawah dan mulai untuk menggosok vagina sekarang basah kuyup Liana saat ia masih duduk di sana telanjang di tempat tidur. Dia sekarang terlambat untuk bertemu teman-temannya tapi dia tidak peduli, rasanya sangat baik saat Octa menggosok vagina. Dia hanya santai dan membiarkan hal itu terjadi.

Octa kemudian meraih pelumas yang baru saja digunakan pada butt plug dan menuangkannya seluruh tangannya. Liana sedang pusing dengan kegembiraan, ia akan mendapatkan mengepalkan! Dia mulai dengan dua jari, lalu tiga, saat ia berbaring dan rileks. Sebagai Octa dibangun hingga empat jari dia menyuruhnya merangkak. Liana tidak pernah kikir dari belakang sebelumnya, tapi ia yakin sekali akan mencobanya.

Octa bekerja kelima jari ke dalam vagina basah kuyup dan dia mengeluarkan desahan keras. Dengan lima jari Octa sekarang di dalam dirinya, Liana mulai bolak-balik, membantu seluruh tangan di dan sebelum ia tahu itu vagina penuh tangan Octa. Dia adukan hal itu dalam dirinya begitu keras, buah dadanya yang bergoyang di mana-mana, pasang pantatnya ingin keluar dan vagina berbaring secara maksimal.

“ohhhhhh pelacur!” Octa berteriak Liana saat ia bekerja sampai klimaks. “Ayo kamu pelacur!!” Liana bisa merasakan orgasme datang saat ia ditumbuk nya lebih keras dan lebih keras. 

Seluruh tubuhnya mulai bergetar saat ia berteriak keras dan lebih keras dan dengan satu besar menyembur dia menyemburkan seluruh tangan Octa saat ia datang. “Owwwwwhhhhhoooohhh!” Teriak Liana saat ia roboh ke tempat tidur, di perutnya. 

Octa menyelinap tangannya keluar dari vagina. Liana tidak bisa bergerak sebagai Octa mengambil tangannya dan membuat menjilat Liana semua jari-jarinya dan tangan bersih. Dia mencium penuh gairah di bibir dan berkata “Lain kali aku melihatmu, aku akan memperkosa kamu, kamu lagi.

Post By

Sabtu, 15 Desember 2018

Cerita Sex: Di Kusuk Berunjung Ngentot


Bandar Judi: Sebelum kucerita perkenalkan namaku Alisya umurku saat ini 19 tahun aqu anak terakhir
dari 6 sodara dan kesemuanya adalah perempuan, kakaqu yg 3 dan 4 mereka juga sama menjadi
pembantu rumah tangga , sudah 1 tahun ini aqu bekerja di rumah majikanku yg masih muda
baru mempunyai anak 1 berumur 3 tahun.

Majikan perempuanku yg kupanggil ibu adalah seorang karyawati, sedang majikan laki-lakiku
seorang pegawai negeri sebuah instansi pemerintah. Kehidupan di dalem rumah tangga
majikanku dapat dikatakan harmonis, itu yg membuatku kerasan tinggal bersama
mereka. Ibu majikan seorang perempuan yg baik, begitu pula dgn suaminya.

Hari Sabtu dimana ibu bekerja, sedang bapak setiap Sabtu dan Minggu libur. Di rumah tinggal
bapak, aqu dan anaknya. Aqu merasa tidak enak badan sejak hujan-hujanan kemarin waktu
aqu pergi ke pasar. padahal malam harinya aqu sudah minum obat, namun hingga pagi hari ini
aqu merasa sakit disekujur badan.

Walau begitu tetap kupaksakan diri untuk bekerja, karena sudah kewajibanku sehari-hari
dalem keluarga ini. Setelah anaknya tidur, kurebahkan diriku di kamar. Cuaca mendung
bulan November, setengah terpejam sayup-sayup kudengar bapak memanggil namaqu,
namun karena badan ini terasa berat, aqu tak sanggup untuk bangkit, sampai bapak datang
ke kamarku.

Bapak terkejut melihat kondisiku, dihampirinya aqu dan duduk ditepi ranjang. Aqu berusaha
untuk bangkit walau kepala ini seperti dibebani ribuan batu, tiba-tiba tangan bapak menyentuh
dahiku kemudian merengkuh bahuku untuk memintaqu tiduran kembali.
Bapak bilang kalau badanku demam, kemudian dia memijit keningku, mataqu terpejam
Menikmati pijitan itu, terasa sakit di kepala dan lemas sekujur badanku. Setelah beberapa s
aat bapak menyuruhku untuk telungkup, aqupun menurutinya.
Kuraskana kain bajuku disingkap ke atas oleh bapak, kemudian tali pengait breast houlderqu dicopotnya.

Aqu terkejut, namun karena lemas aqu pasrah saja, kurasakan pijitan bapak dipunggungku.
Disinlah awal keanehan itu terjadi.

Walaupun kondisi demam, namun perasaan itu tetap saja kurasakan, begitu hangat, begitu
damai, begitu taqut dan akhirnya begitu nikmat, mata kupejamkan sambil Menikmati pijatan
bapak. Umur bapak sudah tigapuluhan dan kuaqui kalau bapak mempunyai wajah yg awet muda.
Disaat aqu merasakan pijitan bapak, tiba-tiba kurasakan resluiting celana pendekku di
belakang diturunkan oleh bapak.

Aqu ingin berontak dan membalikkan badan, namun ditolak oleh bapak dgn mengatakan
bahwa bagian bawahpun harus dipijat, akhirnya aqu mengalah walau disertai rasa malu
saat bapak melihat bokongku.

Jujur, yg ada di dalem benakku tidak ada prasangka lain selain aqu dipijit bapak. Setelah agak
lama, bapak menyudahi pijitannya dan aqu diberi lagi obat demam yg segera kuminum,
bapak kemudian meninggalkan kamarku.

Sebelum tidur kuputuskan ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti yg telah aqu ceritakan
di atas, bahwa celana dalemku basah, dan ternyata bukan pipis. Aqu raba dan rasakan
ternyata berlendir dan agak lengket, aqu tidak tahu hubungan basah ini dgn pijatan bapak
tadi. Aqu tak mampu berpikir jauh, setelah dari kamar mandi, kuputuskan untuk tidur di kamar.
Sore hari gerimis turun, ketika aqu tidur, siang tadi ibu majikan dan anaknya pergi kerumah
famili serta menginap di sana karena ada hajatan, sementara bapak tinggal di rumah sebab
besok Minggu ada acara di kompleks.

Setelah sesiang tadi aqu tidur, kurasakan badanku agak mendingan, mungkin karena pengaruh
obat turun demam yg aqu minum tadi, sehingga aqu berani untuk mandi walau dgn air
hangat. Selesai mandi terdengar suara bapak dari ruang TV memanggil namaqu, aqu
bergegas kesana.

Cerita Sex Bapak menanyakan keadaanku yg kujawab sudah baikan. kemudian bapak menyuruhku
membuatkan teh hangat untuknya. Teh kubuat dan kuhidangkan di meja depan bapak,
kemudian bapak menyuruhku duduk di bawah depan tempat duduk bapak, kuturuti perintahnya.
Ternyata bapak sedang Menikmati TV, kemudian bapak memegang pundaqu serta memijit
perlahan-lahan dan bertanya apakah pijitannya enak, kujawab enak sekali sembari tersenyum,
sembari tetap memijat bahuku kami berdua membisu sambil menonton TV.
Lama-kelamaan perasaan aneh itu menjalar lagi, aqu merasakan sesuatu yg lain, yg ku tak mengerti
perasaan apa ini, kurasakan sekujur rambut badanku mermang. Tiba-tiba kurasakan hembusan nafas di.


samping leherku, aqu melirik, ternyata wajah bapak telah sampai di leherku, aqu merasakan
getaran-getaran aneh yg menjalar kesemua badanku, aqu tidak berontak, aqu taqut,
namun getaran-getaran aneh itu kurasakan begitu nikmat hingga tanpa kusadari kumirngkan
kepalaqu seakan memberi keleluasaan bapak untuk mencumbunyanya.

Tak terasa aqu memejamkan mata dan Menikmati setiap usapan bibir serta lidah bapak di
leherku. Getaran itu kini menjalar dari leher terus turun ke bawah, yg kurasakan badanku
melayg, tidak mempunyai beban, terasa ringan sekali seolah terbang.

Otakku seakan buntu, tidak dapat berpikir jernih, yg kutahu aqu mengikuti saja karena
pengalaman ini belum pernah aqu rasakan seumur hidup, antara taqut dan nikmat. Tangan
bapak masih memijat bahuku sementara dia masih mencumbui leherku, tak lama kemudian
kurasakan tangan itu meraih kancing baju depanku dan membukanya satu persatu dari atas ke
bawah.

Setelah semua kancing bajuku terlepas, kembali tangan bapak memijat bahuku, semua itu aqu
rasakan dgn melayg-layg, perlahan tapi pasti kedua tangan bapak menyentuh ke dua buah dadaqu,
aqu kaget.

Kedua tanganku lalu memegang tangan bapak, bapak membisikkan supaya aqu Menikmati saja
pijitannya, tanganku akhirnya terlepas dari tangan bapak. Lagi-lagi kurasakan sesuatu getaran aneh,
hanya getaran ini lebih dahsyat dari yg pertama, buah dadaqu diremas tepatnya daripada dipijit,
walau masih memakai bh.

Kemudian tangan bapak kembali kebahuku, ternyata diturunkannya tali bhku, perlahan-lahan
diturunkan sebatas lengan, sementara ciuman bapak masih di leher, kadang leher kiri, kadang leher
kanan.

Aqu melayg hebat, dimana kedua tangan bapak meraih buah dadaqu dari bagian atas turun ke
bawah, sesampai di pentilku remasan berubah menjadi pilinan dgn jari, aqu sempat membuka
mata, namun hanya sesaat, getaran aneh berubah menjadi sengatan.Cerita Bokep

Sengatan kenikmatan yg baru ini kualami, dipilin-pilinnya kedua pentilku, tak sadar ku keluarkan
desahan pelan. Secara tidak kusengaja, tangan kiriku meraba celana dalemku sendiri, kurasakan
gatal disekitar kelaminqu, ternyata kelaminku basah, aqu tersentak dan memberontak.
Bapak kaget, kemudian menanyakan ada apa, aqu tertunduk malu. Setelah didesak aqu menjawab
malu, kalau aqu ngompol. Bapak tersenyum dan berkata bahwa itu bukan ompol, lalu bapak berdiri
dan membimbingku duduk di sofa.

Bapak menanyakan padaqu, yg kujawab bahwa ini pengalamanku yg pertama, kemudian bapak
mengatakan ingin memberi pengalaman selanjutnya dgn catatan supaya aqu tidak menceritakan
pengalaman ini pada siapa saja.

Aqu hanya mengangguk dan menunduk, tak berani kutatap mata bapak karena malu. Di luar hari
sudah berganti malam, gerimis pun berubah menjadi hujan, namun aneh, hawa di ruang TV berubah
menjadi hangat, apakah ini hanya perasaanku saja?

Sementara aqu duduk di sofa, bapak malah jongkok dihadapanku. Aqu rikuh dan menundukkan
kepalaqu. Tiba-tiba bapak maju menuju buah dadaqu dan menciuminya, seperti bayi menetek
ibunya. Aqu berkata malu, namun di jawab bapak untuk Menikmati saja.
Gelorabirahi.com

Sengatan itu kembali menyerangku ketika ciuman bapak berubah menjadi jilatan dan kuluman di
pentilku, aqu kembali terpejam dan mengerang, tak kusadari tanganku berada di kepala bapak,
mengelus dan sedikit menremas rambut bapak.

Aqu tidak kuat menygga badanku, perlahan dan pasti badanku terjatuh di sofa, bapak membetulkan
posisiku sehingga tiduran disofa. Kemudian jilatan bapak berlanjut diperutku, sementara tangan kiri
bapak di buah dadaqu, tangan kanan meraba dari betis naik ke paha serta menyingkap rok yg kukenakan.

Aqu sudah kehilangan akal sehat, hanya bisa diam dan Menikmati setiap jilatan dan elusan bapak.
Aqu terkejut pada saat jilatan bapak sampai ke celana dalemku, aqu mengatakan bahwa itu kotor
dan pesing, namun dgn sabarnya bapak menenangkanku untuk tetap saja Menikmatinya.
Aqu hanya terdiam dan pasrah, di antara taqut dan malu serta rasa nikmat yg tak kuduga
sebelumnya. Perlahan bapak membuka rok serta mencopot celana dalemku dan menciumi
rambut kelaminku.

Taqut bercampur geli berkecamuk di dalem dadaqu, kurapatkan kedua pahaqu menahan geli,
namun keanehan terjadi lagi, lama kelamaan tanpa kusadari kedua pahaqu membuka dan semakin
lebar. Posisi ini memudahkan bapak untuk mencumbu lebih dalem.

Tiba pada bagian tengah atas kelaminku, kurasakan ujung lidah bapak menyengat yg lebih dahsyat
lagi, tanpa kusadari kunaikkan bokongku ke atas ke bawah, aqu meracau tidak karuan, sukar
kulukiskan dgn kata-kata perasaan ini.

Kurasakan dunia gelap dan berputar, sayup-sayup kudengar suara kecipakan di sekitar
selangkanganku, hingga ada suatu desakan dari dalem kelaminku, desakan itu tak dapat kutahan,
sesuatu yg akan meledak keluar, seperti bila ingin pipis, namun ini lebih dari itu.

Tanganku tak dapat kukendalikan, kuremas rambut bapak sambil menekan kepalanya pada
kelaminku.

Aqu melonjak, mengjan. menahan, meracau, tiba-tiba sesuatu itu keluar dari dalem
kelaminku, kelaminku basah… bahkan banjir… kurasakan aqu ngompol…

Setelah itu badanku lemas, keringat membanjiri badanku, tulang-tulangku terasa lepas dari
tempatnya…


perasaan apa ini? antara nikmat… kebelet pipis… dan lemas

Kulihat bapak tersenyum dan mengelus rambutku, bapak menanyakan apa yg aqu
rasakan. Kubalas dgn tatapan yg bertanya-tanya, namun aqu tidak dapat berkata-kata,
diantara nafasku yg masih memburu, aqu hanya tersenyum dan memandangnya sayu.
Bapak berlutut di sampingku, melepas sarungnya, meraih tanganku dan membimbingnya
untuk memegang tengah celana dalemnya, kuturuti, kuraba dari luar celana dalem bapak,
ini pun pengalaman pertamaqu memegang kelamin laki-laki.

Kurasakan sesuatu menonjol keras ke atas di tengahnya, bapak Menikmati elusanku dan kuliirik
mata bapak setengah terpejam. Tak lama, dia menurunkan celana dalemnya, sesaat kuterpekik
melihat benda yg baru kali ini kulihat.

Bapak mengajariku untuk mengurut benda itu dari atas ke bawah, aqu geli memegang benda itu,
empuk tapi keras… keras tapi lentur…

Bapak membangkitkanku dari rebahan, kemudian
menyuruhku untuk menjilat benda itu, karena tadi bapak sudah menjiltati kelaminku, apa salahnya
kalo sekarang aqu menjilati kelaminnya, pikirku.

Pertama memang kujilati benda itu, lama-kelamaan kumasukkan benda itu ke dalem mulutku, aqu
ingat masa kecilku ketika menjilati es krim. Benda itu berdenyut-denyut di dalem rongga mulutku,
aqu merasa aneh namun senang, seperti anak keci mendapat makanan kesukaannya.

Tiba-tiba bapak mengerang sambil menarik kepalaqu, benda itu berkeduk hebat, aqu heran ada apa
ini, namun benda itu tak dapat kulepaskan, karena kepalaqu ditahan tangan bapak, kemudian
kurasakan suatu cairan terasa di mulutku yg akhirnya daripada tersedak, cairan itu kutelan habis,
terasa amis… gurih… sedikit asin.

Kulihat bapak mendengus, seperti habis lari jauh, nafasnya tersengal-sengal. Dia tersenyum dan
memelukku, aqu merasa damai dalem pelukannya.
Bapak mengajakku ke kamar mandi, sebelum kami masuk, bapak melucuti sisa pakaianku dan juga
pakaiannya. Aqu merasa heran, aqu menurut tanpa ada perlawanan, mungkin karena nikmat yg baru
saja pertama kali aqu dapat.

Di dalem kamar mandi, bapak memandikanku, bapak mengagumi rambut-rambut yg tumbuh di ketiak danselangkanganku dan berpesan agar aqu tetap memelihara dan melarang memotongnya. Pada saat
bapak menyabuniku, getaran-getaran aneh menyerangku lagi.

Geli bercampur nikmat menyelimuti seluruh badanku, sehingga tak terasa aqu mulai mendesah
lagi, bapak bilang bila aqu tidak tahan keluarkan saja erangan itu, tapi aqu malu.
Setelah aqu selesai disabuni, bapak menyuruhku menyabuninya, dgn rasa taqut-taqut kusabuni
punggung sampai kakinya, pada giliran badan bagian depan, kulihat kelamin bapak yg tadinya lemas
tampak kokoh berdiri.

Bapak mengatakan enak disabuni olehku, dia meraih wajahku dan mencium mulutku, aqu
merasakan getaran semakin hebat ketika lidah bapak bermain di dalem rongga mulutku, aqu hanya
terdiam dan Menikmati permainan lidah bapak, perlahan kuimbangi permainan lidah bapak dgn
lidahku sendiri, kami saling berpagutan.

Bapak membimbing tanganku untuk menyentuh kelaminnya yg masih terbalut sabun, aqu
merasakan licin serta mengocoknya. Buah dadaqu pun menyentuh dada bapak yg licin oleh sabun,
terasa mengeras di kedua pentilku, kami berpelukan… berciuman dan saling bergesekan… aktivitas
ini menimbulkan gelinjang kenikmatan yg tiada tara bagiku.

Setelah badan kami berdua tersiram air dan bersih dari sabun, bapak menyuruhku untuk menghadap
wastafel setengah menunduk sembari kakiku direnggangkannya, bapak jongkok membelakangiku
dan mulai menjilati bokongku, aqu menengok ke belakang dan bapak hanya tersenyum.
Pada saat lidah bapak menyentuh dan mempermainkan duburku, aqu tersentak dan sedikit
mengangkat kakiku, kurasakan kegelian bercampur dgn kenikmatan, aqu mendesah, kelaminku
basah dan lengket, sehingga tangan kiriku tak sadar meraba daging bulat kecil yg mengeras di tengah
kelaminku sembari mengosok-gosok dan menekannya, secara naluri bagian itu yg kurasakan dapat
memberi kenikmatan yg tiada terkira.

Tak lama berselang aqu berasa ingin pipis lagi. Tangan kananku mencengkeram erat bibir wastafel,
mengerang hebat, tangan kiriku kutekan kuat pada benjolan kenikmatanku, aqu meladak lagi,
nafasku memburu tidak karuan, sesaat aqu merasa lemas dan seakan hilang pijakan tempatku
berdiri. Bapak menangkapku kemudian membopongku menuju kamarku.

Direbahkannya diriku di tempat tidur, bapak duduk di tepi tempat tidurku sembari mengelus
rambutku, tersenyum dan mengecup keningku, hatiku tentram, nafasku mulai teratur kembali.
Setelah semuanya kembali normal bapak merebahkan dirinya di sisiku, tanpa bicara, bapak meraba
buah dadaqu, serta menjilatinya.

Getaran-getaran itu datang kembali menyerangku, aqu menggelinjang serta mengeluarkan suara-
suara desahan, kuremas kepala bapak sembaru kutekan ke arah dalem buah dadaqu. Bapak naik ke
atas badanku, menyodorkan kelaminnya untuk kujilat lagi, kuraih dan kukulum kelamin bapak
seperti layaknya menjilati es krim, bapak memaju-mundurkan bokongnya sehingga kelamin bapak
keluar masuk dalem mulutku.

Aqu Menikmati keluar masuknya kelamin bapak di dalem mulutku. setelah beberapa saat, bapak
melepaskan kelaminnya dari mulutku. Bapak menggeser badannya, kedua pahaqu di
kesampingkannya, perlahan-lahan kelamin bapak didekatkan pada kelaminku sambil berkata bila
terasa sakit aqu harus bilang.

Pertama menyentuh kulit luar kelaminku, aqu agak tersentak kaget, mulailah rasa sakit itu timbul
setelah kelamin bapak mulai sedikit demi sedikit memasuki kemaluanqu.
Aqu menjerit kesakitan yg kemudian diikuti dgn dicabutnya kelamin bapak, bapak mencium bibirku
sembari membisikkan kata supaya aqu menahan rasa sakit tersebut sembari mempermainkan
lidahnya di dalem mulutku.

Kemudian bapak mulai menusuk lagi, walau kelaminku sudah basah total. tapi rasa sakit itu tak
terkira, aqu tak sanggup mengaduh karena mulutku tersumbat mulut bapak. Tak terasa air mataqu
meleleh menahan sakit yg tak terkira, kedua tanganku mencengkeram erat pinggang bapak.
Akhirnya kelamin bapak menembus lubangku… diusapnya air mataqu, kelamin bapak masih tetap
tertancap dalem lubangku. Bapak berhenti menggoyg, setelah dilihatnya aqu agak tenang, mulailah
bapak memaju-mundur kelaminnya lagi secara perlahan, aqu sempat heran, rasa sakit itu berangsur
hilang digantikan dgn nikmat.


Aqu merasa kelaminku berkedut-kedut dgn sesuatu benda asing di dalemnya, sementara itu air
lendirku juga sudah membasahi liang kelaminku, sehingga rasa sakit itu hilang tergantikan oleh
kenikmatan yg sukar dikatakan.
Tidak begitu lama kemudian aqu merasa ingin pipis kembali, aqu peluk bapak, aqu naikkan bokongku

seolah ingin menelan semua kelamin bapak. Aqu kejang, aqu melenguh panjang, aqu menggigit bahu
bapak, sesuatu yg nikmat aqu rasakan lagi, dunia berputar-putar, semua terlihat berputar, sangat
kejadian ini nikmat sekali.

Aqu terhempas lemas setelah aqu mengalami apa yg baru aqu alami, rasa sakit sudah hilang. Bapak
menghentikan aktifitas seakan memberi kesempatan diriku untuk Menikmati puncak kenikmatan yg
baru saja kualami.

Setelah beberapa saat, dgn kelamin yg masih mengacung ke atas, bapak mencabut kelaminnya dan
menyerahkannya kedalem mulutku lagi, aqu kulum kelamin bapak, tak lama kemudian bapak
melenguh… dan cairan itu kembali mendera mulutku, karena pengalaman tadi, semua cairan itu aqu
telan tanpa tersisa sedikitpun.

Bapak merebahkan badanya disampingku, dan mengucapkan terima kasih, dia mengatakan bahwa
perawanku telah hilang. Aqu tercenung kulihat ke bawah, sprei tempat tidurku ternoda merah darah
perawanku.
Namun aqu tidak menyesal, karena hilang oleh orang yg aqu kagumi sekaligus aqu saygi, Aqu tidur di
dalem pelukan bapak, kami kelelahan setelah mengarungi perjalanan puncak kenikmatan bersama,
dalem tidurku, aqu tersenyum bahagia, kulirik bapak, dia terpejam sembari tersenyum juga.
Seperti kebiasaanku sehari-hari dalem rumah tangga majikanku ini, aqu bangun pada pukul 5, kulihat
bapak masih tertidur lelap, kami masih dalem keadaan bugil, karena semalam tidak sempat
berpakaian karena kelelahan.

Aqu turun dari tempat tidur, selangkanganku masih berasa perih seakan benda tumpul panjang itu
masih mengganjal di dalem lubangku. Dgn agak tertatih aqu menuju kamar mandi, kubersihkan
seluruh badanku beserta lendir-lendir yg mengering bercampur bercak darah di sekitar kelamin
dan rambut-rambutku, sembari mandi aqu bersiul gembira.

Kuraba lubang kelaminku, masih terasa sisa-sisa keperihan di dalemnya, aqu mengerti sekarang,
dimana perbedaan antara air seni dgn lendir hormon yg keluar dari kelaminku bila dirangsang, Aqu
tersenyum geli memikirkan kebodohanku selama ini.

Selesai mandi, aqu membereskan rumah seperti kewajibanku sehari-hari, setelah itu aqu buatkan
segelas kopi panas dan kubawa ke kamarku, dimana bapak masih terlelap di sana. Perlahan
kuletakkan kopi di atas meja, aqu melangkah ke arah tempat tidur, kuperhatikan wajah bapak yg
tertidur.

Betapa tenang, betapa damai, betapa gantengnya, perlahan kuusap pipi bapak serta kubelai
rambutnya, dgn sedikit taqut… kucium sudut bibir bapak. Pandanganku menyapu dada bapak,
kemudian turun ke salangkangannya yg tertutup selimut, kulirik benda asing yg semalam telah
memaksa masuk ke dalem lobangku.

Aqu tersentak kaget, walau tertutup selimut kulihat jelas benda itu tegak berdiri mengeras, ku usap
perlahan sembari tertawa geli dalem hati. Perlahan kusingkap selimut itu, sekarang terpampang
jelas benda itu dimana pantulan cahaya lampu menerpa ujung kepala kelamin bapak yg seperti helm
itu.

Kudekatkan wajahku ke benda itu agar terlihat lebih jelas lagi, perlahan kugenggam, kukocok, kujilati
dan kumasukkan ke dalem mulutku.


Bapak bergerak perlahan, aqu terkejut dan berhenti mengulumnya, namun bapak melihat padaqu
dan menyuruh untuk meneruskan aktivitasku, kembali kuulangi kuluman kelamin bapak sembari
tersenyum, dielusnya rambutku sembari kudengar erangan bapak.

Bapak bergeser sedikit, tangannya meraih bokongku serta menyingkapkan dasterku ke atas,
perlahan diusapnya belahan dalem bokongku, dgn tangan kanan kuraih tangan bapak di
selangkanganku, ternyata kelaminku sudah basah kembali.

Aqu pun kembali terangsang dgn usapan tangan bapak di kelaminku, sedikit kugoyg bokongku kekiri
dan kekanan tanpa melepaskan kulumanku pada kelamin bapak. Beberapa saat kemudian, bapak
meminta untuk menghentikan aktifitasku, bapak bangkit dari tempat tidur, dan menyuruhku untuk
menungging di tepi tempat tidur.

Dari arah belakang, perlahan bapak memasukkan kelaminnya ke dalem lubangku, aqu heran, gaya
apa lagi yg bapak berikan untukku, kuraih bantal untuk mengganjal kepalaqu, sementara dari
belakang, bapak memaju-mundurkan bokongnya.

Sensasi baru kurasakan, dgn posisi yg belakangan kuketahui bernama doogy style itu, seakan dapat
kuatur jepitanku pada kelamin bapak. Aqu merasa ingin pipis lagi, kugigit bantal sembari mengerang
dahsyat, otot-ototku kakiku mengejang sampai ke arah bokong, sedikit kujinjitkan kakiku, kucoba
bertahan semampuku, kuremas speri di sampingku.

Aqu tak tahan lagi, dgn kedutan-kedutan hebat, jebolah pertahananku, aqu teriak dan mendesah
kugigit bantal sekeras-kerasnya, bokongku berkedut-kedut ke atas bawah, aqu lemas, aqu jatuhkan
badanku ke atas kasur sembari nafasku haru memburu.

Kulihat bapak tersenyum ke arahku, kelaminnya semakin berkilat akibat lendirku tertimpa cahaya
dari luar kamar. Kuraih kelamin bapak, kukocok-kocok sembari aqu mengatur nafasku, tangan bapak
merengkuh rambutku, diusap-usapnya kepalaqu, diciumnya keningku. Setelah nafasku teratur,
kuraih kelamin bapak dan kukulum lagi, tidak berapa lama, bapak mengejang dan mengeluarkan
cairan dari kelamin bapak yg kutelan habis tanpa bersisa.

Bapak kemudian pergi mandi, sementara aqu kembali kekesibukanku hari ini yaitu memasak. Pukul
delapan pagi, kulihat bapak selesai mandi dan bersiap untuk menghadiri acara kompleks.
Setelah berpamitan padaqu, aqu meneruskan memasak, hari ini kubuatkan masakan spesial untuk
bapak, semua bahan telah tersedia di dalem kulkas yg kubeli hari Jumat kemarin di pasar.
Pukul 12 siang, bapak kembali dari acara di kompleks, aqu sedang menonton acara TV setelah selesai
masak, kemudian bapak menyuruh membuatkan es teh manis untuknya, aqu bergegas pergi ke
dapur untuk membuatkan pesanan bapak.

Di saat aqu sibuk mengaduk gula, tiba-tiba dari arah belakang bapak memelukku, aqu tersentak
karena melihat bapak tidak mengenakan pakaian selembar pun.
Tanpa bicara, dicumbuinya diriku dari belakang, aqu menggelinjang kegelian, diusapnya leherku dgn
lidah bapak sampai ke telingaqu dan digigit-gigitnya daun kupingku. Aqu tersentak kegelian,
tanganku menyenggol teh yg sedang kubuat, gelas jatuh dan air di dalemnya tumpah membasahi
dasterku.

Tanpa memeperhatikan peristiwa itu, bapak melahap mulutku dgn ciuman-ciuman ganasnya, aqu
terpengarah tidak siap, sedikit kehabisan nafas melayani ciuman bapak. Dgn tidak melepas
ciumannya, tangan bapak mencopot dasterku, kemudian dgn terburu-buru, dilepasnya breast houlder dan

celana dalemku, aqu hanya pasrah menghadapi kelaquan bapak.
Sedikit membopong, didudukannya aqu di atas meja makan, kemudian bapak melebarkan
selangkanganku serta menjilati kelaminku. Dgn berpegang pada tepi meja, aqu menggelinjang
keenakan, kurasakan sapuan-sapuan lidah bapak dikelaminku sebagai sensasi yg tiada duanya.
Mungkin karena sebentar lagi aqu merasa akan datang bulan, sehingga nafsu yg ada dalem diriku
sedang dalem puncak-puncaknya. Aqu pipis lagi, kuremas rambut bapak dgn tidak sungkan lagi,
kutekan kepala bapak ke dalem kelaminku.
Kurasakan lidah bapak menembus di dalem lobangku, aqu menjerit tertahan, meledaklah
kenikmatanku, bapak menyedot habis semua lendir nikmatku sampai tuntas serta menjilati rambut
lebatku.

Dgn menahan posisiku, bapak berdiri dan memasukkan kelaminnya ke dalem lobangku, perlahan
tapi pasti kelamin bapak masuk. Aqu membisikkan sesuatu ke bapak, aqu mengatakan bila ingin
merasakan semprotan cairan bapak di dalem rongga kelaminku.

Bapak menanyakan apakah aqu subur atau tidak, aqu jawab bila dalem dua atau tiga hari ke depan
akan datang bulan. Setelah bapak mendengar pengaquanku, dia tersenyum dan semakin
bersemangat untuk menusukan kelaminnya di lobangku.

Ternyata bapak lama juga mengalami puncak, kebalikannya dalem diriku, aqu merasakan suatu
kedutan nikmat lagi dan berasa ingin pipis kembali. Aqu peluk bapak, kucium bibirnya, sementara
kedua kakiku menjepit pinggang bapak.


Dgn berpangku pada tepi meja makan, bapak bertambah kencang volume memaju – mundurkan
kelaminnya di dalem lobangku. Aqu terpekik, aqu menjerit, aqu mendekap erat-erat badan bapak,
kurasakan ledakan kembali menyerang dalem lubang kenikmatanku.

Sementara bapak kulihat semakin cepat dan berkata bila kita berdua akan mencapai puncak secara
bersama-sama. Tapi aqu sudah tidak tahan lagi, aqu mengerang… mengejang… kugigit bibir bapak,
ternyata demikian pula dgn bapak.

Kami berdua mencapai puncak tinggi bersamaan, kurasakan cairan hangat bapak dan cairanku
menyatu di dalem lubang kelaminku. Aqu berkedut, bapak berkedut, kami semakin erat berpelukan,
peluh membanjiri seluruh badan, jepitan kakiku di pinggang bapak, diimbangi pelukan tangan bapak
di badanku, kami berdua sesak, kami berdua klimaks, kami berdua memejamkan mata sesaat tidak
peduli dgn sekitar.

Sampai pada suatu ketika, ibu mengunjungi orang tuanya di lain propinsi, ibu berangkat dgn anaknya
menggunakan kereta Api sementara bapak tidak ikut karena tidak dapat cuti. Ibu pergi sekitar lima
hari.

Pagi hari sesuai dgn tugasku sehari-hari, aqu mengepel ruangan, sengaja kulepas bh dan celana
dalemku, aqu hanya mengenakan daster saja tanpa daleman. Kulihat kamar majikanku masih
tertutup pintunya, kuketuk pintu dgn maksud ingin mengepel kamar majikanku.
Kemudian bapak membukakan pintu, aqu masuk dan langsung mengepel, sementara bapak masuk
kekamar mandi yg terletak juga di lama kamar majikanku. Sengaja agak berlama-lama mengepel dgn
maksud memancing reaksi bapak, kutarik dasterku lebih agak ke atas, sehingga kedua pahaqu
terlihat jelas.

Pancinganku mengena, bapak keluar dari dalem kamar mandi dan mengomentariku bahwa pahaqu
tampak putih mulus, kubalikkan badan sengaja menghadap ke arah bapak, dgn posisiku mengepel
akan terlihat jelas kedua buah dadaqu yg tak tertutup breast houlder.

Bapak tersenyum menghampiriku dan berkata bila aqu sengaja memancing dirinya, kubalas
senyuman bapak dgn berkata memang aqu sengaja, karena aqu ingin disebadani bapak lagi. Kulihat
bapak menurunkan sarungnya, yg ternyata juga tidak mengenakan celana dalem, terlihat kelamin
bapak sudah berdiri tegang.

Setelah pamit untuk mencuci tanganku, kuhampiri bapak, aqu elus kelamin itu, bapak duduk ditepi
tempat tidur, sementara aqu jongok di antara kedua paha bapak, perlahan tapi pasti, kelamin bapak
aqu cium dan kumasukkan kedalem mulutku.

Terdengar desahan bapak, sementara tangan kiriku menyentuh kelaminku, ternyata sudah basah,
terus kuelus perlahan kelaminku.

Bapak merengkuh bahuku, menarik supaya aqu berdiri, dan memposisikan aqu jongkok di atas
kelamin bapak. Dgn perlahan kuturunkan bokongku dan dibantu dgn tangan bapak untuk
mengarahkan kelaminnya menuju lobang kelaminku, pertama agak susah untuk masukkan kelamin
bapak, kucoba memasukkannya sedikit demi sedikit.

Setelah posisi dan kedaleman kelamin bapak sudah pas, mulailah kuturun-naikan bokongku, tangan
bapak tidak tinggal diam, diarihnya dasterku untuk dilepas, kemudian diremas-remaslah kedua buah
dadaqu.

Lama-kelamaan aqu merasakan sengatan yg luar biasa, kupercepat goyganku, kugesek-gesek
kelaminku, dan tak lama kemudian aqu tak sanggup lagi menahan kebelet pipisku, kupeluk bapak
dgn posisi masih tertancap kelamin bapak, jebolah pertahananku, aqu kebanjiran lagi.
Kami bertukar posisi, aqu sekarang di bawah, ditepi ranjang, sedang bapak berdiri di sisi ranjang,
Sebelum bapak memasukkan kelaminnya dia bertanya kapan aqu mens, kujawab kira-kira lima hari
lagi aqu mens.

Setelah tahu jawabanku, bapak segera mengangkat kedua kakiku dan perlahan memasukkan
kelaminnya kedalem kelaminku, digoygkannya bokong bapak maju-mundur, sensasi kemasukan
kelamin bapak di dalem kelaminku terulang lagi, aqu merasa terangsang lagi, kubantu dgn
menggoygkan bokongku.


Aqu klimaks lagi, namun bapak mengajak untuk bersama-sama karena beliau juga sudah hampir.
setelah beberapa saat kutahan, akhirnya jebol lagi pertahananku, kulihat hampir bersamaan
pertahanan bapak juga jebol, akhirnya kami dapat mencapai klimaks secara bersamaan.
Lama posisi kelamin bapak tertancap dalem kelaminku, aqupun tidak dapat berbuat apa-apa karena
nikmat, setelah beberapa saat kami terdiam, baru dicabutlah kelamin bapak. Kami berdua mandi
bersama layaknya suami istri.Cerita Sex

Aqu bilang kepada bapak bila aqu sayg kepadanya, dijawab dgn senyuman bapak. Setiap hari
semenjak kepergian ibu, kami selalu memadu kasih, namun jelas setelah bapak kembali dari kantor.
Kadang di kamarku, di kamar bapak, di dapur, di ruang belakang, bahkan pernah di garasi dan di
dalem mobil. Hatiku senang, tentram, hingga ibu pulang dari luar kota.
Hingga suatu malam aqu tidak dapat tidur, udara sangat panas sehingga membuatku kegerahan,
kucopot breast houlder dan celana dalemku, hingga hanya memakai daster saja, kondisi seperti ini
membuat aqu menjadi terangsang.

Kugosok-gosok kelaminku dan kuraba-raba buah dadaqu sambil membaygkan kejadian-kejadian yg
kulalui bersama majikan laki-lakiku. Tiba-tiba aqu mendengar suara desahan dari kamar tidur
majikanku, aqu keluar dan jongkok di bawah jendela mendengarkan desahan-desahan nikmat kedua
majikanku, letak kamar majikanku tidak jauh dar kamarku, hanya dibatasi oleh gudang.
Aqu terdiam mendengarkan kegiatan di dalem kamar majikanku, kutaksir posisi ibu di atas badan
bapak. Suara-suara itu membuat tegang seluruh badanku, kuraba selangkanganku dgn tangan kanan,
sementara tangan kiriku meremas buah dadaqu.

Aqu terhanyut, mataqu terpejam membaygkan kenikmatan itu, tanpa terasa gosokan tangan kanan
di kelaminku semakin cepat, dan jari tengahku sudah masuk kedalem kehangatan kelaminku, terasa
melayg diriku.

Tak lama datanglah klimaks, posisiku sudah selonjor kenikmatan, sementara suara-suara di dalem
kamar juga tambah seru, tak lama kudengar bapak dan ibu telah mencapai klimaks, kemudian
hening.

Aqu terhuyung kembali ke kamarku dan berbaring di tempat tidurku, nafasku masih tersenggal, sisa-
sisa kenikmatan masih terasa, aqu melap kelaminku dgn celana dalemku. Setelah nafasku teratur,
kurasakan hatiku sakit, cemburukah aqu. dadaqu bergejolak, seakan tidak rela bila kedua majikanku
bersebadan.

Perasaan ini tidak boleh jawab hati kecilku, namun perasaanku tidak dapat dibohongi, aqu telah
jatuh cinta kepada bapak majikanku. Pikiranku bergejolak, antara logika dgn perasaan, yg aqu rasa
tidak akan mencapai titik temu, bagaimanakah ini?

Akhirnya kuputuskan untuk keluar dari pekerjaanku, semula ibu menahan dgn menjanjikan gajiku
dinaikkan, namun aqu menolak, kukatakan bahwa aqu akan mencari pengalaman di tempat lain.
Malamnya bapak mengintrogasiku, menanyakan kenapa aqu pindah dari keluarga itu.
Aqu bilang bila aqu mulai menyukai dan mencintai bapak serta tidak rela bila bapak berdua sama
ibu, bapak sendiri tidak dapat berbuat apa-apa, kemudian ia mencium pipiku lama sekali, tak terasa
menetes air mataqu.

Besoknya aqu pergi dari rumah itu, bapak memberiku uang tujuh kali gajiku, untuk modal katanya yg
pasti tanpa sepengetahuan ibu. Sebetulnya berat hatiku meninggalkan keluarga ini, namun hati
kecilku memberontak, terhadap orang yg aqu saygi.
Keputusanku sudah bulat, mungkin nanti suatu saat aqu mendapatkan jodoh yg juga menyaygiku
seperti bapak.


Cerita Sex: Ngentot Dengan Cewek SMA Pakai Obat Perangsang


Bandar Judi: Selesai mandi aku ke ruang tamu nonton bola, beberapa orang tetanggaku datang ke rumahku seperti biasanya kalau ada pertandingan bola live rumahku rame layaknya bioskop.

Di sela-sela nonton kami sering mengobrol mulai update politik, kabar tetangga sampai urusan wanita.

Pak Salman adalah seorang tetanggaku yang tekenal suka bercanda tapi yang berbau pornografi, dia tiba-tiba nyeletuk katanya dia membeli sebuah obat perangsang wanita Cair yang harganya mahal, diapun mulai cerita panjang lebar tentang khasiat obat Perangsang Cair itu katanya bisa meningkatkan libido wanita dengan cepat, akupun iseng-iseng minta ke dia obat perangsang wanita itu pengin buktikan, karena kami memang sudah cukup akrab diapun tanpa pikir panjang memberikan sebotol kecil obat perangsang wanita itu, tapi pesannya jangan dipakai semua, sisanya dia minta dikembalikan, percaya ga percaya akupun mengambilnya, meski dalam hati bertanya juga mau dicobain ke siapa ya, wanita di rumahku Cuma ada pembantuku sementara istriku sedang pulang ke rumah orang tuanya…. ah sudahlah sementara disimpan dulu…

Pertandingan bola sudah berlangsung 45 menit, televisi sudah menghadirkan komentator dan diselingi iklan, di waktu jeda seperti itu bapak-bapak biasanya juga ikut komentar sambil ngobrol satu sama lain. Akupun ke luar sebentar untuk menjernihkan mataku yang sedikit pedes, aku keluar di halaman rumah untuk beberapa saat. Kemudian muncullah dua anak SMA masih dengan seragamnya menyapaku karena lewat depan rumahku, aku mengenali mereka berdua anak tetangga RT sebelah, namanya Fera dan Dita. Setelah berjalan beberapa langkah melewati rumahku tiba-tiba mereka berhenti dan sepertinya saling berbisik kemudian kembali lagi mendekatiku, mereka menyodorkan sebuah Proposal untuk kegiatan Karangtaruna, aku terima proposalnya dan aku suruh mereka kembali lagi nanti sore untuk ambil uangnya.

Akupun masuk ke rumah melanjutkan nonton TV pertandingan sepakbola, semakin seru dan sesekali bapak-bapak bersorak ketika tim kesayangannya berhasil menjebol gawang lawan. Beberapa menit kemudian pertandinganpun selesai dengan hasil imbang 2-2. Satu persatu mulai pamit pulang dan rumahkupun kembali sepi. Pembantuku mulai membersihkan ruangan dan mencuci gelas-gelas kotor karena memang tadi tetanggaku banyak sekali yang datang. Perutku mulai terasa lapar dari tadi belum makan, akupun menuju ruang makan.

Pembantuku membuatkan teh panas dan menaruhnya di dekatku, ide jahil muncul dalam pikiranku, aku ingin menguji keampuhan obat perangsang cair yang diberi Pak Salman tadi, kuteteskan obat Perangsang cair ke dalam teh panas dan aku memanggil pembantuku, “Dina, ini tehnya buat kamu aja, aku dari tadi sudah terlalu banyak minum manis, aku air putih saja”. Dina pun memberikan air putih kepadaku dan membawa teh panas itu ke dapur. “Jangan dibuang lo Din, sayang, kamu minum aja gapapa”, kataku.

Dan jebakanku pun berhasil, kuperhatikan dari ruang makan, Dina meminum teh panas yang sudah kucampur dengan obat perangsang wanita tadi. Hampir setengah gelas ia teguk, dan ia melanjutkan mencuci gelas dan piring, beberapa saat kemudian ia meminum lagi teh itu dan menghabiskannya, mungkin karena gelasnya mau sekalian dicuci.

Wah, jebakanku berhasil, Dina sudah meminum semua, aku tinggal menunggu reaksi obat perangsang wanita itu. Beberapa menit kemudian Dina mengambil sapu untuk membersihkan ruang tamu, aku pura-pura cuek masuk ke kamar dan membaca koran, tapi pintu kamar kubiarkan terbuka untuk memperhatikan gerak-gerik Dina dari kejauhan, ternyata benar gelagat Dina mulai tampak aneh, dia menyapu tak selincah biasanya, tatapannya seperti melamun mirip orang yang sedang memikirkan sesuatu.

Dina meletakkan sapunya dan masuk ke dalam kamarnya.
Aku keluar kamar pura-pura ke kamar mandi, sesampai di depan kamar Dina kuintip dia dari lubang yang di pintu.

Wah….dugaanku benar, Dina masturbasi untuk memuaskan nafsunya, ternyata khasiat
obat perangsang wanita itu sudah terbukti, kulanjutkan mengintip Dina mencoba tak mengeluarkan suara, takut mengganggu konsentrasi Dina, lagipula aku menikmati pemandangan itu, ternyata tubuh Dina indah juga, wajahnya nampak cantik sewaktu melakukan masturbasi, dia membuka lebar-lebar pahanya, selangkangannya diraba-raba dengan tangannya sendiri dan satu lagi tangannya meremas-remas payudaranya.

Matanya terpejam bibirnya sedikit tergigit seperti menahan nikmat yang begitu hebat. Kemudian jarinya ia masukkan ke dalam Vaginanya yang lebat dengan rambut hitam di sekelilingnya. Dikocok-kocoknya memek Dina jarinya keluar masuk semakin cepat kemudian melambat dan kemudian dipercepat lagi, dimainkannya itil yang sedikit nampak berwarna merah, diputar-putar kemudian digesek-gesek. Wajahnya mendongak ke atas dengan mata tetap terpejam Dina mempercepat jarinya keluar masuk ke dalam vaginanya.


Terus terang akupun mulai terangsang, aku membuka perlahan retsletingku dan kukeluarkan kontolku, dengan tangan kananku kuurut-urut penisku maju mundur, aku onani di depan pintu kamar Dina.

Sambil terus mengintip dari lubang pintu itu kubayangkan aku sedang meniduri Dina, aku berada di atas tubuh Dina dan memasukkan penisku ke dalam memeknya, bayangan itu semakin jelas dalam pikiranku yang semakin kotor, aku mengocok penisku terus menerus tapi berusaha tak mengeluarkan suara, takut Dina mengetahuinya, beberapa saat kemudian Dina sedikit mengerang tapi mencoba menahan suaranya, pinggulnya naik sedikit ke atas kepalanya merebah ke samping tangannya keluar masuk memeknya semakin cepat dan kemudian terhenti, Dina terkulai lemas sepertinya dia sudah mencapai puncaknya, Dina orgasme, sementara aku masih onani karena nanggung penisku sedang nikmat-nikmatnya dikocok, kuintip Dina masih terkulai lemas dengan pahanya masih terbuka lebar, kukocok-kocok kembali semakin cepat sambil kuperhatikan gundukan memeknya yang basah, oh menggairahkan sekali, tak lama kemudian aku pun mengeluarkan sperma di depan pintu Dina, cepat-cepat kubersihkan dengan keset di dekat pintu kamarnya dan kumasukkan kembali kontolku, aku pun kembali ke kamarku berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Dari kamar kulihat Dina melanjutkan menyapu lantai ruang tamu, kuperhatikan Dina dan kuingat pemandangan tadi ternyata Dina cantik juga sewaktu telanjang.

Jam menunjukkan pukul 5 sore, aku keluar dari kamar untuk memberi makan ikan-ikanku di akuarium, Dina mendekatiku membawa sebuah tas kecil, dia tampak cantik sepertinya segar habis mandi dan berdandan dengan sedikit make up di wajahnya, dia pamit mau pulang karena di rumahnya ada hajatan mungkin besok sore baru bisa kembali lagi.

aku memberi uang Rp.50.000 untuk naik angkot dan ojek. Dina pun berlalu dari pandanganku dan kuperhatikan dari belakang bokongnya yang tampak sintal dan seksi, kubayangkan dia telanjang seperti tadi sore waktu dia aku intip sedang masturbasi. Dina memang cantik untuk ukuran seorang pembantu, sayang mungkin karena faktor ekonomi jadi orangtuanya tidak mampu membiayainya sekolah.

Beberapa saat kemudian pintu rumahku diketuk, sepertinya ada tamu.
Ternyata Dita, anak SMA yang tadi memberiku proposal dan aku janji mau memberikan sumbangan sore ini, aku menyuruhnya masuk. “Mana Fera?”,tanyaku. “Fera ke rumah Pak RW ngambil sumbangan juga, kami bagi tugas”,jawab Dita. Aku pun masuk ke dapur dan membuat Dita minuman, saat memasukkan gula ke dalam gelas, muncul niat jahilku, aku teringat dengan obat tetes yang tadi sukses mengerjai Dina pembantuku.

Akupun mencoba untuk ngerjain Dita, kuteteskan beberapa tetes ke dalam teh yang aku buat untuk Dita dan kubawa ke ruang tamu. Aku mempersilakannya minum dan kukatakan padanya bahwa pembantuku sedang ada perlu dan pulang ke rumahnya, jadi aku yang membuatkan minuman. “Ah jadi ngrepotin om, makasih ya”, Dita meminum seteguk dan kami pun ngobrol, kuperhatikan Dita menjelaskan panjang lebar tentang kegiatan yang akan dilaksanakan sambil kuperhatikan sesekali dia meneguk minuman yang kucampur obat tetes itu.

Aku menunggu reaksinya tapi berpura-pura memperhatikan apa yang dia omongkan. Beberapa menit kemudian Dita mulai tersedak, omongannya mulai sedikit gagap dan sebentar-bentar terhenti, aku tersenyum kecil dan dalam hati bersorak karena
obat perangsang wanita itu mulai menunjukkan reaksinya, kaki Dita bergerak-gerak kecil seperti menggesekkan pahanya ke memeknya, tapi dia berusaha menyembunyikannya dariku, padahal aku tahu itu karena libidonya mulai naik. “Minumnya dihabiskan mumpung masih anget, apa aku tambah lagi?” kataku.


“ah u…udah ga usah ma…makasih”, jawabnya sambil sedikit terbata dan menghabiskan minumnya, Dita berdiri dan mau pamit. Dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman, kupegang tangannya dan kurasakan sedikit bergetar.

“Nanti aja pulangnya, kita ngobrol dulu”, kudekati tubuhnya dan kupegang tangannya yang satu lagi. kami pun berpegangan tangan dan berdiri berhadapan, Dita mulai salah tingkah, kutarik tubuh pelan-pelan dan sedikit menyentuh tubuhku, kurasakan dadanya berdegup kencang dia menundukkan pandangannya. Kuangkat dagunya dan dia menatapku, kami bertatapan dengan mesra kusentuh bibirnya yang mungil, Dita diam saja dan kurasakan dadanya semakin berdegup kencang.

Kudekatkan tubuhku hingga tubuh kami bersentuhan kupegang pinggulnya, dan menariknya ke tubuhku pelan-pelan. Kudekatkan bibirku ke wajahnya, kusentuh bibirnya dengan bibirku, Dita diam saja malah memejamkan matanya seolah mengijinkan aku menciumnya, selanjutnya bibir kami pun berpagutan, kami berciuman cukup mesra layaknya dua orang yang saling mencintai. Tanganku mulai bergerilya, kuremas-remas bokongnya dengan tanganku, kontolku mulai ereksi karena bersentuhan dengan memeknya yang kenyal. Tubuh kami bergerak-gerak seperti sedang mencari kenikmatan yang mulai terasa mengalir ke darah kami masing-masing.

Kudorong tubuhnya ke pintu kupeluk dia dan ciuman ku turunkan ke lehernya, kuciumi lehernya yang putih dan itu membuat Dita semakin pasrah dalam kenikmatan, kuturunkan lagi wajahku menciumi dadanya, sambil perlahan tanganku mengangkat kaosnya ke atas, kuremas dadanya dengan tanganku, Dia menggelinjang kuciumi kembali lehernya dan kubuka pengait BHnya dari belakang.

Kini puting susunya nampak jelas di depanku, kumainkan dengan jariku dan kuremas-remas kemudian kuhisap-hisap, Dita menggelinjang dan menggoyang-goyangkan tubuhnya. Dita mulai kesetanan, aku semakin bernafsu saja melihat Dita yang pasrah menyerahkan tubuhnya untuk kunikmati.

Tanganku turun ke bawah menyelinap ke dalam celana Dita, kurasakan kehangatan memek Dita yang masih mungil, kugesek-gesek dengan jariku dan kucoba memasukkan dengan lembut jariku ke dalam memeknya.

Dita memegang tanganku seperti menahan dan menyuruhku memasukkan jariku dengan perlahan. Akupun memasukkan jariku jauh lebih ke dalam, Dita mendesah semakin nikmat. Aku juga semakin bersemangat mengocok-ngocok jariku ke dalam vaginanya.

Tanganku ingin semakin bebas meraba-raba memeknya sehingga aku turunkan saja celana Dita sekaligus celana dalamnya, Dita memelukku erat seperti tidak ingin kehilangan kenikmatan itu. Kubalas pelukannya dengan memeluknya juga semakin erat, kuraba-raba memeknya dan kujilati puting susunya. Aku sangat menikmati permainan itu.

Kugendong tubuh Dita masuk ke dalam kamarku, kurebahkan dia di atas kasur, kutelanjangi dia dan dia diam saja hanya sedikit menutup vaginanya dengan tangannya mungkin malu. Akupun melepaskan baju dan celanaku, sehingga kami berdua sama-sama telanjang bulat. Aku tidak menyangka bisa mendapatkan rejeki nomplok sehebat ini.

Seorang cewek cantik SMA yang tentunya sedang nikmat-nikmatnya kini bertelanjang bulat di depanku dan pasrah aku entot. Oh ini berkat obat perangsang wanita Potenzol dari Pak Salman. Aku membuka pahanya lebar-lebar dan menidurinya, kuciumi bibirnya sambil tanganku meremas-remas kedua belah dadanya, penisku seperti menemukan sarangnya, tangan Dita memegang penisku dan mengarahkan ke dalam lubang senggamanya, beberapa saat kemudian sleeppppp penisku masuk ke dalam vagina Dita, dinding vagina yang masih sempit memberikan sensasi kenikmatan yang luar biasa bagiku. penisku seperti disedot-sedot oleh memeknya, sempit kenyal dan hangat,oh nikmat sekali.

Kukeluar masukkan Penisku dengan lembut karena takut menyakiti Dita, kukocok-kocok dengan perlahan kukeluarkan dan kumasukkan lebih ke dalam. Dita mengerang kenikmatan, bibirnya digigit dengan giginya, aku juga semakin nikmat saja. Kuangkat pahanya ke atas, kutarik penisku dan kumasukkan dari arah atas memeknya, kumasukkan lagi perlahan dan sleepp… kontolku masuk lagi ke lubang memeknya yang semakin hangat, kini penisku menancap semakin dalam di lubang vagina Dita.

Dita memelukku semakin erat, terus saja kukocok-kocok kontolku keluar masuk dan semakin cepat kemudian semakin cepat dan penisku terasa panas spermaku seperti mau keluar, cepat-cepat kucabut penisku takut spermaku masuk di dalam, nanti Dita hamil. Kugesek-gesekkan kontolku di belahan dada Dita, tangan Dita membantu mengurut-urut penisku, dan cuuurrrr spermaku pun keluar membasahi dada Dita.

Kukocok-kocok terus untuk membersihkan sisa-sisa sperma di dalam penisku.
Oh nikmat sekali ngentot memek anak SMA, kapan-kapan akan kuulangi lagi, Dita sudah bersedia menyerahkan tubuhnya ke aku, ah siapa tahu besok Fera atau temannya kesini akan kuberi obat perangsang Ampuh juga dan akhirnya … kuentot juga… ahhh ahhh aaaahhh nikmatnya.


Jumat, 14 Desember 2018

Cerita Sex: Pelacur Yang Di Puasin Oleh Kontol Gede


Bandar Judi: Sebut saja namaku (Fitri) aku seorang pelacur di kawasan Jakarta Selatan.

“…Hari-hariku hanya di temani para lelaki hidung belang yang hanya menyalurkan kenikmatan sesaat,walaupun aku gak terima dengan nasibku begini yah apa mau dikata nasi udah menjadi bubur.

“…Rasanya memek ini udah jebol, entah berapa puluh kontol yg mendarat dan keluar masuk memekku, malah ada lelaki yg kurang puas sampe-sampe pantatku juga di pakai alias di sodomi tapi kadang aku jarang melayani jika minta ngentot lewat pantat soalnya ngerasain sakit banget kaya di iris silet.

“…Kadang pelangganku banyaknya umur 30-40an, tapi ada juga umur 15-20 kadang tarifnya gak tentu ada yg di atas tarif normal, ada yg di bawah normal, kadang ada yg gratis, biasanya yg umur 15-20 tuch yg suka iseng kya gtu soalnya kadang aku suka kepincut makanya gk bayar jg aku seneng.

“….Pada suatu hari aku di booking cowok pengusaha sukses namanya (Ronal) dia booking aku sampe 5 malam dalam rangka menyambut kesuksesan dan bentar lagi melepas masa lajangnya.

“…Dalam 5 malam itu dia puas-puasin sampe aku kewalahan melayaninya 5 hari di dalam kamar hotel yang fasilitasnya komplit tanpa ada alasan pergi atau keluar hotel, makan, minum, semuanya di jamin.


“..Eh lupa kita blm sempet kenalan”..ujarnya.
“owh iya maaf pak”..jawabku ketus.
“jangan panggil bapak donk, Ronal aja..”jawabnya.
“..iya pak, eh Ronal. saya Fitri” jawabku agak segan.
“..owh Fitri ya,udah berapa lama terjun ke dunia ini??tanyanya.
“..hmmm,kurang lebih 7thn’an..”jawabku.
“..Wakh udah banyak pengalaman donk”..ujarnya.
“..hmm, ya gitu deh”.jawabku agak malu.
“…Ronal lalu mengangkat telepon lalu pesan minuman..
“.kamu mau minum apa??tanyanya.
“apa aja boleh..jawabku.
..”Lalu Ronal memesan minuman yang ada alkoholnya ntah apa namanya yg pasti minuman orang-orang barat gitu.
“..Tok..tok..tok..pintu kamar hotel di ketuk seorang pelayan hotel, lalu Ronal membawa minumnya dan menuangkan ke cawan (gelas kecil).
“..kamu dah pernah minum kaya gini blm??tanyanya.
“..hmm blm prnh,paling kaya bir-bir biasa aja!!jawabku.
“..owh,km gk usah banyak-banyak coba ja dikit dlu..!!ujarnya.
.”..Lalu aku minum,rasanya agak manis, pahit pas di perut terasa panas.
Setelah itu kami ngobrol panjang lebar hingga larut malam.

Lalu Ronal mendekati aku,dan bisikkan kata di telingaku.
“..Kamu dah siap beby??bisiknya.

“..i.i.i.i.ya!jawabku gugup, soalnya baru x ini aku di booking kaya gini, biasanya cuma ecek-ecek doang udah langsung selesai, ini karna tarifnya menggiurkan jd aku tergoda.

“..Ronal pun membelai pundakku sambil memijat pelan, lalu mencium keningku ke pipi, leher, belakang leher lalu mendarat di bibir, ya ampun aku langsung dug.dug ser darahku terasa mengalir deras.

Kami saling berpagutan bibir n bibir sesekali dia julurkan lidahnya untk di hisap,begitupun lidahku dia hisap dan di bumbui gigitan lembut.

Tak lama kemudian dia mulai membuka baju dan BH yg membungkus payudaraku lalu meremas-remas dan menghisap puting payudaraku yg mulai membiru karna di bakar nafsu.
Ciuman dan jilatannya membuat nafsuku smakin bergelora, desahan dan erangan keluar dari mulutku dan Ronal semakin cepat menghisap dan meremas payudaraku.
Semakin turun hingga ke perut lalu mendarat di bagian memekku yg masih terbungkus rok dan CD.


Dia mulai melucuti rok dan CD ku sambil menciumi pahaku,setelah semua terbuka lebar dia mulai menjilati memekku yg mulai mengeluarkan cairan.

“.sssaah..sssoh…desahanku semakin kencang saat Ronal memainkan klirotisku.
Lalu Ronal memasukkan kontolnya,sleeeb..sleeb kontolnya masuk sebagian, akupun mendesah “.aaaachhh.”desahku.

Lalu Ronal menggenjot maju mundur semakin cepat pergerakannya semakin kuat desahanku.

Lalu Ronal mencabut kontolnya berganti posisi jd berbalik arah, kontolnya menghadap mulutku dan mulutnya Ronal menghadap memekku.

“..WOWW aku kaget lihat kontolnya udah panjang gede lagi, pantas saja tadi gak masuk semuanya.

Lalu aku kulum kontolnya, di mulutpun hanya masuk separo aja, Rönal semakin asik menjilati memekku.

Setelah itu kami ganti posisi kini Ronal di bawah dan aku mendudukinya.
“..Goyang ya, aku pengen ngerasain goyanganmu..”ujarnya menggoda.
“..iya siap pak.”jawabku.

Lalu ku genggam dan kuarahkan kontolnya ke arah lubang memekku hingga, sleeeb…sleeb aku terus tekan hingga kontolnya di telan memekku,aku agak menjerit karna kontolnya Ronal terasa masuk ke dalam perutku.

“.aaaaachhh..aaaaachhh…aaaaachhh…”ku mulai gerakkan goyanganku.
Lalu Ronal mengangkat tubuhnya hingga menghadap payudaraku dan di hisapnya.
Lalu Ronal menelentangkan tubuhku dan di tindihnya, lagi-lagi desahanku keluar karna merasakan hebatnya kontol Ronal.

“aaaaachhh…aaaaachhh..aaaaachhh.aaaaachhh.aaaaachhh.aaaaachhh.”Ronal mempercepat genjotannya, aku mulai merasa ada sesuatu yang keluar dari memekku, semakin cepat dan aaaaachhh.aaaaachhh.desahan Ronal.
“Crot..crot..crot..”Ronal pun ejakulasi dengan banyaknya.


Selasa, 11 Desember 2018

Cerita Sex: Aku Di Puasin Oleh Dosen Yang Begitu Profesional


Bandar Judi: Sebut saja namaku Rudi, Aku adalah mahasiswa tingkat akhir di sebuah universitas di Surabaya. Di kampus aku mempunyai seorang dosen yang cantik dan lembut. Namanya Bu Via. Berkenaan dengan Bu Via, ada sesuatu yang membuat kehidupanku lebih indah dan menyenangkan selama hampir tiga bulan ini.

Bermula pada suatu siang ketika aku melakukan bimbingan suatu tugas akhir Di jurusanku sebelum masuk ke skripsi, seorang mahasiswa harus mengambil tugas akhir mengerjakan sebuah desain Bu Via adalah pembimbingku untuk tugas tersebut

Bimbingan berlangsung singkat saja, karena Bu Via ada tugas lain di luar kampus saat itu Ketika selesai, Bu Via bilang padaku agar datang ke rumahnya saja pada malam harinya untuk melanjutkan bimbingan Malamnya aku datang

Rumahnya ada di sebuah kompleks perumahan yang sepi dan tenang Bu Via sudah bercerai dari suaminya Ia berumur sekitar 37 tahun, dengan seorang anak yang masih bersekolah TK Meskipun sudah berumur 37 tahun, namun Bu Via masih kelihatan seperti baru lepas ABG saja Kulitnya putih, bersih dan segar

Bodinya langsing, meskipun tidak terlalu tinggi Pada kaki dan tangannya ditumbuhi bulu-bulu halus, tapi cukup lebat, yang kontras dengan kulitnya yang putih itu Saat itu merupakan liburan TK-SD dan anaknya sedang berlibur di rumah sepupunya yang seumur dengan dia

Aku dan Bu Via sebenarnya memang sudah cukup akrab Dia pernah menjadi dosen waliku dan beberapa kali aku pernah datang ke rumahnya, sehingga aku tidak canggung lagi Apalagi dalam banyak hal selera kami sama, misalnya soal selera musik Setelah bimbingan selesai, kami hanya mengobrol ringan saja Kemudian Bu Via minta tolong padaku

“Rud, slot lemari pakaian di kamarku rusak, bisa minta tolong diperbaiki?”, begitu katanya malam itu

Kemudian aku dibawa naik ke lantai dua, ke kamarnya Kamarnya wangi Penataan interiornya juga indah Kurasa wajar saja, sejak semula aku tahu ia punya selera yang bagus Itu pula yang membuat kami akrab, kami juga sering memperbincangkan soal-soal seperti itu, selain soal-soal yang berkaitan dengan kampus Aku tersenyum ketika melihat sebagian isi lemari pakaiannya

Lingerie-nya didominasi warna hitam Aku juga menyukai warna seperti itu Warna seperti itu sering pula kusarankan pada Kiki cewekku untuk dipakainya, karena dengan pakaian dalam seperti itu membuatku lebih bergairah Bu Via hanya tersenyum melihatku “terkesan” menyaksikan tumpukan lingerie-nya

Dengan serius kuperbaiki slot pintu lemarinya yang rusak Ia keluar meninggalkanku sendirian di kamarnya Sesaat kemudian pekerjaanku selesai Saat itu Bu Via masuk Tiba-tiba tanpa kusangka, ia melap peluh di dahiku dengan lembut. AC di kamarnya memang dimatikan, sehingga udara gerah

“Panas Rud? Biar AC-nya kuhidpkan”, begitu katanya sambil menghidupkan AC

Saat kekagetanku belum hilang, ia kembali melap keringat di dahiku Dan kali ini bahkan dengan lembut ia mendekatkan wajahnya ke wajahku Segera aku menyambar aroma wangi dari tubuhnya hingga membuat jantungku berdetak tidak seperti biasanya

Bahkan kemudian ia melanjutkan membuat detak jantungku semakin kencang dengan mendekatkan bibirnya ke bibirku Sesaat kemudian kusadari bibirnya dengan lembut telah melumat bibirku Kedua tangannya dilingkarkan ke leherku dan semakin dalam pula aroma wangi tubuhnya terhirup napasku, yang bersama tindakannya melumat bibirku, kemudian mengalir dalam urat darahku sebagai sebuah sensasi yang indah

Ia terus melumat bibirku Lalu tangannya pelan-pelan membuka satu persatu kancing kemejaku Saat itu aku mulai mampu menguasai diriku Maka dengan pelan-pelan pula kubuka kancing blusnya Setelah kemejaku lepas, ia menarik resliting jeansku Begitu pula yang kulakukan dnegan roknya, kutarik resliting yang mengunci rokya Kemudian ia melepaskan bibirnya dari bibirku dan membuka matanya

Saat itu aku terbelalak melihat keindahan yang ada di depan mata Payudaranya sedang-sedang saja, tapi indah dan terlihat kencang dibungkus bra hitam bepotongan pendek berenda yang membuat barang indah itu tampak semakin indah

Payudaranya seolah “hanging wall” yang mengundang seorang climber untuk menaklukkannya dengan hasrat yang paling liar Dan menengok ke bawah, aku semakin dibuat terkesan serta jantungku juga semakin berdetak kencang

Di balik celana dalam dengan potongan yang pendek yang juga berwarna hitam berenda yang indah, tersembul bukit venus yang menggairahkan Di tepi renda celana itu, tampak rambut yang menyembul indah melengkapi keindahan yang sudah ada

Kulihat Bu Via juga tersenyum menatap lonjoran tegang di balik celana dalamku Tangannya yang lembut mengelus pelan lonjoran itu Sensasi yang menjelajahi aliran darahku kemudian menggerakkan tanganku mengelus bukit venusnya Ia tampak memejam sesaat dengan erangan yang pelan ketika tanganku menyentuh daging kecil di tengah bukit venus itu

Ia kemudian melanjutkan tindakannya melumat bibirku dengan lembut Bibirnya yang lembut serta napasnya yang wangi kembali membuatku dialiri sensasi yang memabukkan Ia rupanya memang sabar dan tidak terburu-buru dengan libido nya untuk segera menuju ke puncak kenikmatan

Bibirnya kemudian ia lepaskan dari bibirku dan ia menyelusuri leherku dengan bibirnya Napasnya membelai kulit leherku sehingga terasa geli namun nikmat Kadang-kadang ia mengginggit leherku namun rupanya ia tidak ingin meninggalkan bekas Ia tahu bahwa aku punya pacar, karena belum lama, Kiki kuperkenalkan padanya saat kami bertemu di sebuah toko buku

Ia kemudian turun ke dadaku dan mempermainkan puting susuku dengan mulutnya, yang membuat aliran darahku dialiri perasaan geli tapi nikmat Semakin ke bawah ia diam sesaat menatap batang yang tersembunyi di balik celana dalamku, yang waktu itu juga berwarna hitam

Sesaat ia mempermainkannya dari luar Ia kemudian dengan lembut menarik celana dalamku Ia tersenyum ketika menyaksikan penisku yang tegak dan kencang, seperti mercu suar yang siap memandu pelayaran gairah libido kewanitaannya

Dengan lembut ia kemudian mengulum penisku Maka aliran hangat yang bermula dari permukaan syaraf penisku pelan-pelan menyusuri aliran darah menuju ke otakku Aku serasa diterbangkan ke awan pada ketinggian tak terukur Bu Via terus mempermainkan lonjoran daging kenyal penisku itu dengan kelembutan yang menerbangkanku ke awang-awang

Caranya mempermainkan barang kejantananku itu sangat berbeda dengan Kiki cewekku Kiki melakukannya dengan ganas dan panas, sedangkan Bu Via sangat lembut seolah tak ingin melewatkan seluruh bagian syaraf yang ada di situ Cukup lama Bu Via melakukan itu

Ketika perjalananku ke awang-awang kurasakan cukup, kutarik penisku dari dekapan mulut lembutnya Giliran aku yang ingin membuat dia terbang ke awang awang Maka kubuka bra yang menutupi payudara indahnya Semakin terperangahlah aku dengan keindahan yang ada di depan mataku.


Di depanku bediri dengan tegak bukit kembar yang indah sekaligus menggairahkan Di sekitar puncak bukit itu, di sekitar putingnya yang merah kecoklatan, tumbuh bulu-bulu halus Menambah keindahan buah dadnya Tapi aku tidak memulainya dari situ Aku hanya mengelus putingnya sebentar Itupun aku sudah menangkap desah halus yang keluar dari bibir indahnya

Kumulai dari lehernya Kulit lehernya yang halus licin seperti porselen dan wangi kususuri dengan bibirku yang hangat Ia mendesah terpatah-patah Apalagi ketika tanganku tak kubiarkan menganggur Jari-jariku memijit lembut bukit kenyal di dadanya dan kadang-kadang kupelintir pelan puting merah kecoklat-coklatan yang tumbuh matang di ujung buah dadanya itu

Kurasakan semakin lama puting itu pun semakin keras dan kencang Setelah puas menyusuri lehernya, aku turun ke dadanya Dan segera kulahap puting yang menonjol merah coklat itu Ia menjerit pelan Tapi tak kubiarkan jeritannya berhenti

Kusedot puting itu dengan lembut Ya, dengan libido yg lembut karena aku yakin gaya seperti itulah yang diinginkan orang seperti Bu Via Mulutku seperti lebah yang menghisap kemudian terbang berpindah ke buah dada satunya Tapi tak kubirakan buah dada yang tidak kunikmati dengan mulutku, tak tergarap Maka tangankulah yang melakukannya Kulakukan itu berganti-ganti dari buah dada satu ke buah dadanya yang lain

Setelah puas aku turun bukit dan kususuri setiap jengkal kulit wanginya Dan saat aku semakin turun kucium aroma yang khas dari barang pribadi seorang perempuan Aroma dari vaginanya Semakin besarlah gairah libido yang mengalir ke otakku Tapi aku tidak ingin langsung menuju ke sasaran

Cara Bu Via membuatku melayang rupanya mempengaruhiku untuk tenang, sabar dan pelan-pelan juga membawanya naik ke awang-awang Maka dari luar celana dalamnya, kunikmati lekuk bukit dan danau yang ada di situ dengan lidah, bibir dan kadang-kadang jari-jemariku Kusedot dengan nikmat bau khas libido yang keluar dari sumur yang ada di situ

Setelah cukup puas, baru kutarik celana dalamnya pelan-pelan Aku tersentak menyaksikan apa yang kulihat Bukit venus yang indah itu ditumbuhi rambut yang lebat Tapi terkesan bahwa yang ada di situ terawat Meski lebat, rambut yang tumbuh di situ tidak acak-acakan tapi merunduk indah mengikuti kontur bukit venus itu Walaupun aku pernah membayangkan apa yang tumbuh di situ, tapi aku tidak mengira seindah itu

Ya, aku dan teman-temanku sering bergurau begini saat melihat Bu Via: jika rambut di tempat yang terbuka saja subur, apalagi rambut di tempat yang tersembunyi Dan ternyata aku bisa membuktikan gurauan itu Ternyata rambut di tempat itu memang luar biasa

Bahkan aku yang semula berpikir rambut yang menghiasai vagina Kiki luar biasa karena subur dan indah, kemudian menerima kenyataan bahwa ada yang lebih indah, yaitu milik Bu Via ini Dari samping keadaan itu seperti taman gantung yang terawat saja.

Segera berkelebat pikiran dalam otakku, betapa menyenangkannya tersesat di hutan teduh dan indah itu Maka aku segera menenggelamkan diri di tempat itu, di hutan itu Lidahku segera menyusuri taman indah itu dan kemudian melanjutkannya pada sumur di bawahnya Maka Bu Via menjerit kecil ketika lidahku menancap di lubang sumur itu

Di lubang vaginanya Bau khas vagina yang keluar dari lubang itu semakin melambungkan gairah libido ku Dan jeritan kecil itu kemudian di susul jeritan dan erangan patah-patah yang terus menerus serta gerakan-gerakan serupa cacing kepanasan Dan kurasa ia memang kepanasan oleh gairah libido yang membakarnya

Aku menikmati jeritan libido itu sebagai sensasi lain yang membuatku semakin bergairah pula menguras kenikmatan di lubang sumur vaginanya Lendir hangat khas yang keluar dari dinding vaginanya terasa hangat pula di lidahku Kadang-kadang kutancapkan pula lidahku di tonjolan kecil di atas lubang vaginanya Di klitorisnya Maka semakin santerlah erangan-erangan libido Bu Via yang mengikuti gerakan-gerakan menggelinjang Demikian kulakukan hal itu sekian lama

Kemudian pada suatu saat ia berusaha membebaskan vaginanya dari sergapan mulutku Ia menarik sebuah bangku rias kecil yang tadi menjadi ganjal kakinya untuk mengangkang Aku dimintanya duduk di bangku itu Begitu aku duduk, ia kembali memagut penisku dengan mulutnya secara lembut Tapi itu tidak lama, karena ia kemudian memegang penisku yang sudah tidak sabar mencari pasangannya itu

Bu Via membimbing daging kenyal yang melonjor tegang dan keras itu masuk ke dalam vaginanya dan ia duduk di atas pangkuanku Maka begitu penisku amblas ke dalam vaginanya, terdengar jeritan kecil yang menandai kenikmatan yang ia dapatkan.

Aku juga merasakan kehangatan mengalir mulai ujung penisku dan mengalir ke setiap aliran darah Ia memegangi pundakku dan menggerakkan pinggulnya yang indah dengan gerakan serupa spiral Naik turun dan memutar dengan pelan tapi bertenaga

Suara gesekan pemukaan penisku dengan selaput lendir vaginanya menimbulkan suara kerenyit-kerenyit yang indah sehingga menimbukan sensasi tambahan ke otakku Demikian juga dengan gesekan rambut kemaluannya yang lebat dengan rambut kemaluanku yang juga lebat

Suara-suara erangan dan desahan napasnya yang terpatah-patah, suara gesekan penis dan selaput lendir vaginanya serta suara gesekan rambut kemaluan kami berbaur dengan suara lagu mistis Sarah Brightman dari CD yang diputarnya

Barangkali ia memang sengaja ingin mengiringi permainan cinta kami dengan lagu-lagu seperti itu Ia tahu aku menyukai musik demikian Dan memang terasa luar biasa indah, pada suasana seperti itu Apalagi lampu di kamar itu juga remang-remang setelah Bu Via tadi mematikan lampu yang terang

Dengan suasana seperti itu, rasanya aku tidak ingin membiarkan setiap hal yang menimbulkan kenikmatan menjadi sia-sia Maka aku tidak membiarkan payudaranya yang ikut bergerak sesuai dengan gerakan tubuhnya menggodaku begitu saja Kulahap buah dadanya itu Semakin lengkaplah jeritannya

Matanya yang terpejam kadang-kadang terbuka dan tampak sorot mata yang aku hapal seperti sorot yang keluar dari mata Kiki saat bercinta denganku Sorot matanya seperti itu Sorot mata nikmat yang membungkus perasaan libido nya. Sekian lama kemudian ia menjerit panjang sambil meracau

“Ah Aku Aku orgasme, Rud!”

Sesaat ia terdiam sambil menengadahkan wajahnya ke atas, tapi matanya masih terpejam Kemudian ia melanjutkan gerakannya Barangkali ia ingin mengulanginya dan aku tidak keberatan karena aku sama sekali belum merasakan akan sampai ke puncak kenikmatan itu.


Sebisa mungkin aku juga menggoyangkan pinggulku agar dia merasakan kenikmatan yang maksimal Jika tanganku tidak aktif di buah dadanya, kususupkan di selangkangannya dan mencari daging kecil di atas lubang vaginanya, yang dipenuhi oleh penisku

Meskipun Bu via seorang janda dan sudah punya anak, aku merasa lubang vaginanya, seperti seorang ABG saja Tetap rapat dan singset Otot vaginanya seakan mencengkeram dengan kuat otot penisku Maka gerakan pinggulnya untuk menaik turunkan bukit venus vaginanya menimbulkan kenikmatan libido yang luar biasa Dan sejauh ini aku tidak merasakan tanda-tanda lahar panasku akan meledak

Bu Via memang luar biasa, ia seperti tahu menjaga tempo permainannya agar aku bisa mengikuti caranya bermain Ia seperti tahu menjaga tempo agar aku tidak cepat-cepat meledak Memang sama sekali tidak ada gerakan liar

Yang dilakukannya adalah gerakan-gerakan lembut, tapi justru menimbulkan kenikmatan yang luar biasa, terutama karena aku jarang bercinta dengan perempuan lembut seperti itu Sekian lama kemudian aku mendengar lagi ia meracau

“Ah Ah Ini yang kedua Rud, aku orgasme Uhh!” Di susul jeritan panjang melepas kenikmatan itu

Tapi kemudian ia memintaku mengangkatnya ke ranjang, tanpa melepaskan penisku yang masih menancap di lubang vaginanya Ia memintaku menidurkannya di ranjang tapi tak ingin melepaskan vaginanya dari penisku, yang sejauh ini seperti mendekap sangat erat Kulakukan pemintaannya itu Maka begitu ia telentang di ranjang, aku masih ada di atasnya Penisku pun masih masuk penuh di dalam vaginanya

Kami melanjutkan permainan cinta yang lembut tapi panas dengan libido itu. Kini aku berada di atas, maka aku lebih bebas bermanuver Maka dengan gerakan seperti yang sering kulakukan jika aku berhubungan seks dengan Kiki, cepat dan bertenaga, kulakukan juga hal itu pada Bu Via Tapi sesaat kemudian ia berbisik dengan mata yang masih terpejam

“Pelan-pelan saja, Rud Aku masih ingin orgasme”

Aku tersadar apa yang telah kulakukan Maka kini gerakanku pelan dan lembut seperti permintaan Bu Via Kini erangan dan desahan patah-patahnya kembali terdengar Ia menarik punggungku agar aku lebih dekat ke badannya Aku maklum Tentu ia ingin mendapatkan kenikmatan yang maksimal dari gesekan-gesekan bagian tubuh kami yang lain

Dan Bu Via memang benar, begitu dadaku bergesekan dengan buah dadanya, semakin besarlah sensasi kenikmatan yang kudapat Kurasa demikian juga dengannya, karena jeritannya berubah semakin santer Apalagi saat aku juga melumat bibir merahnya yang menganga, seperti bibir vaginanya sebelum aku menusukkan penisku di situ

Meskipun jeritannya agak bekurang karena kini mulutnya sibuk saling melumat bersama mulutku, tapi aku semakin sering mendengar ia mengerang dan terengah-engah kenikmatan Hingga beberapa saat kemudian aku mendengar ia meracau seperti sebelumnya

“Aku Ah Aku Uh Yang ketiga Aku orgasme, Rud Ahh”

Setelah jeritan panjang itu, matanya terbuka Tampak sorot matanya puas dan gembira Kemudian ia berbisik terengah-engah

“Aku Aku Sudah cukup, Rud Saatnya untuk kamu”

Aku tahu yang dia maksudkan, maka kemudian pelan-pelan semakin kugenjot gerakanku dengan libido dan semakin bertenaga pula Ia kini membiarkanku melakukan itu Kurasa Bu Via memang sudah puas mendapatkan orgasme sampai tiga kali Sekian lama kemudian kurasakan lahar panasku ingin meledak

Penisku berdenyut-denyut enak, menandai bahwa sebentar lagi akan ada ledakan dahsyat libido yang akan melambungkanku ke awang-awang Maka aku berusaha menarik penisku dari lubang vaginanya yang nikmat itu Tapi Bu Via menahan penisku dengan tangan lembutnya

“Biarkan. Biarkan Saja di vaginaku, Rud Aku ingin merasakan sensasi cairan hangat itu Di vaginaku Uhh Uhh”

Maka ketika lahar panas dari penisku benar-benar meledak, kubiarkan ia mengendap di sumur vagina milik Bu Via, dengan diiringi teriakan nikmat libido ku. Setelah itu, Bu Via memintaku untuk tetap berada di atas tubuhnya barang sesaat

Dengan lembut ia menciumi bibirku dan tangannya mengusap-usap puting susuku Aku juga melakukan hal yang sama dengan mengusap-usap buah dadanya yang saat itu basah karena keringat Dan memang sensasi libido yang kurasakan luar biasa

Cooling down yang diinginkan Bu Via itu membuatku merasa seakan-akan aku sudah sangat dekat dengan Bu Via Aku merasa ia seperti kekasihku yang sudah sering dan sangat lama bermain cinta bersama Aku merasa sangat dekat Maka begitu aku merasa sudah cukup, aku menarik penisku yang sebenarnya masih sedikit tegang dari lubang vaginanya

Tampak air muka Bu Via sedikit kacau Wajahnya berkeringat dan anak rambutnya satu dua menempel di dahinya Kami kemudian pergi ke kamar mandi pribadinya di kamar itu Kamar mandinya juga wangi Sambil bergurau, aku menggodanya

“Ibu Justru kelihatan cantik setelah bercinta” Ia hanya tertawa mendengar gurauanku
“Memang setelah bercinta denganmu tadi, seluruh pori-poriku seperti terbuka Aku sedikit capai tapi merasa segar”, jawabnya dengan berbinar-binar

Ia tampaknya memang puas dengan permainan cinta kami Di bawah shower, kami membersihkan diri dengan mandi bersama-sama Kadang-kadang kami saling membersihkan satu sama lain Ia membersihkan penisku dengan sabun dan aku membersihkan sekitar vaginanya juga Ia tertawa geli saat aku dengan halus mengusap-usap vaginanya dan rambut kemaluannya yang lebat itu

Setelah itu, kami duduk-duduk saja di sofa di depan TV Kami menonton TV, sambil mengobrol dan menikmati kopi panas yang ia buat Tapi ia masih membiarkan pemutar CD-nya hidup Kali ini suara Deep Forest yang juga mistis mengisi suasana ruangan itu.


“Kamu tadi luar biasa, Rud ” katanya memujiku
“Meskipun masih muda, kamu bisa bercinta dengan sabar Aku sampai mendapat orgasme tiga kali” Ia tersenyum Matanya berbinar-binar
“Ah, itu juga karena Ibu. Gerakan Ibu yang sabar dan lembut membuat saya juga terpengaruh ”

Kami mengobrol sampai malam

Ia kemudian berkata, “Menginap di sini saja, Rud Ini sudah malam Besok pagi-pagi sekali kamu bisa pulang ” Setelah berpikir sejenak aku mengiyakan sarannya

“Kalau begitu masukkan saja motormu di garasi” katanya sambil memberikan kunci garasi

Maka aku turun untuk memasukkan motor ku ke garasi seperti yang di sarankan Bu Via Ketika aku naik kembali ke atas, ia sudah berganti pakaian dengan gaun tidur terusan yang tipis dan halus, sehingga potongan tubuhnya tampak

“Kopinya tambah lagi, Rud?” tanyanya

Aku mengiyakan saja Saat ia meraih cangkir kopi di meja, aku menangkap pemandangan indah di balik pakaiannya yang tali pinggangnya tidak diikat dengan ketat Ia tidak memakai bra-nya, sehingga buah dadanya yang tadi kunikmati, tampak dengan jelas

Mulus dan indah Pemandangan itu membuat aliran darahku berdesir kembali Apalagi saat aku mencium aroma parfum dari tubuhnya, lembut dan menggairahkan Beda dengan aroma yang dia pakai sebelum kami berhubungan seks tadi

Sesaat kemudian ia telah kembali sambil membawa dua cangkir kopi Tali pinggang pakaiannya yang semakin longgar membuat pemandangan indah di baliknya semakin tampak Apalagi saat ia duduk, pakaiannya yang tersingkap menampakkan paha putih mulusnya, yang ditumbuhi bulu-bulu halus Serta sedikit bukit venus yang di pinggir celana dalamnya tersembul rambut yang menggairahkan Kami kembali mengobrol

Ia kemudian menatapku lama, sambil bertanya,

“Kau tidak capek, Rud?”
“Tidak”, jawabku

Sekali lagi ia menatapku lama lalu tangannya merangkul leherku dan sesaat kemudian ia telah melumat bibirku kembali dengan lembut Kali ini tanganku segera meraba buah dada di balik pakaiannya yang longgar yang sejak tadi sudah menggodaku Ia masih melumat bibirku saat tangannya pelan-pelan membuka kancing kemejaku dan kemudian melanjutkannya dengan menarik resliting celanaku

Begitu aku tinggal mengenakan celana dalam, ia juga melepas gaun tidurnya Tinggallah kami berdua hanya memakai celana dalam Kemudian aku menyambar buah dadanya Maka semakin lama, seiring dengan jeritan kecilnya yang terpatah-patah, buah dadanya semakin kenyal dan mengeras Ia menarik payudaranya dari mulutku Kemudian tangannya menarik celana dalamku Sejenak kemudian ia telah mengulum penisku yang sejak tadi juga sudah tegang dan keras Tapi yang dilakukannya tidak lama

Ia memintaku untuk tidur telentang di sofa Lalu ia melepas celana dalamnya dan telungkup di atasku Ia membelakangiku Vaginanya yang sudah mulai basah berlendir dan kelihatan merah didekatkannya di atas mulutku Sedangkan ia segera menangkap penisku yang berdiri tegak dan mengulumnya.

Maka kami bedua saling mengulum, saling menjilati dan saling menyedot Kadang-kadang ia berhenti melakukan aksinya Barangkali karena ia lebih dikuasai oleh perasaan nikmat karena lubang vaginanya yang merah segar serta klitorisnya kupermainkan dengan mulut dan lidahku Ia mendesah mengerang terpatah-patah

Setelah ia puas dan ingin segera memulai aksi puncak, ia menggeser pinggulnya menjauh dari mulutku, menuju penisku yang semakin lama kurasakan semakin keras Tangannya menangkap penisku dan membimbingnya memasuki vaginanya Dengan masih membelakangiku, ia menggoyang pinggulnya dengan lembut Tapi sesaat kemudian, ia berbalik menghadapku

Gerakannya saat ia berbalik menimbukan gesekan pada penisku yang luar biasa Membuat sensasi yang semakin nikmat Maka dengan menghadapku ia melanjutkan gerakan spiral pinggulnya tetap dengan halus Naik turun, maju mundur dan memutar Aku juga berusaha menggerakkan pinggulku agar menimbulkan sensasi yang lebih nikmat Maka semakin santerlah erangan dan desahan dari mulutnya yang terbuka, sambil matanya terpejam

Suara-suara itu beriringan dengan lagu Deep Forest dari CD yang terus mengalun mistis Tanganku yang semula memegangi pinggulnya di bawanya naik ke atas agar mempermainkan buah dadanya yang bergoyang-goyang mengikuti gerakan pinggulnya Maka kemudian tanganku mempermainkan buah dadanya itu Kuelus dan kupelintir kedua putingnya yang coklat kemerahan Sekian lama kemudian ia menjerit sambil meracau

“Uhh Uhh Aku orgasme Aku orgasme, Rud Ah Ahh ”

Setelah ia menjerit panjang menandai orgasmenya, ia membuka mata Kemudian ia tidur menelungkup dengan beralaskan bantal sofa, dengan kedua kaki mengangkang terbuka, sehingga belahan vaginanya yang indah, merah dan basah berlendir tampak sangat menggairahkan Ia memintaku juga untuk menelungkup di atasnya

Dengan kedua tanganku yang memegangi kedua buah dadanya sekaligus sebagai penahan berat badanku, aku menelungkup di atasnya Dan kusodokkan dengan lembut penisku yang masih tegang dan keras ke lubang vaginanya dari arah belakang Kini aku yang harus lebih aktif, maka kugerakkan pinggulku maju mundur, naik turun

Bu Via masih terus mengerang dan mendesah terpatah-patah dengan mata yang terpejam Tanganku juga tetap aktif mempermainkan buah dada dan puting susunya Sedangkan mulutku kupakai untuk menelusuri lehernya yang jenjang dan halus Sekian lama kemudian terasa lahar panasku akan meledak

“Uhh Ahh sebentar lagi Sebentar lagi hampir !”, kataku terbata-bata
“Uhh Uhh Aku juga, Rud Jangan kau cabut penismu Kita sama-sama Ahh Ahh”

Sesaat kemudian kami sama-sama menjerit kecil, menandai puncak kenikmatan yang kami capai bersamaan Seperti sebelumnya, Bu Via memintaku tidak segera mencabut penisku Matanya masih terpejam, tapi wajahnya tersenyum Aku juga masih mempermainkan buah dadanya dengan lembut Ia dengan lembut berkata

“Aku bahagia sekali malam ini, Rud ”, yang kemudian kujawab dengan kalimat yang sama

Ia kemudian memintaku mencabut penisku dari lubang vaginanya Lalu ia telentang dan mencium bibirku dengan lembut Ia seterusnya meneguk kopi yang sudah mulai dingin Tampak bahwa ia kehausan setelah permainan seks yang indah itu

Dengan masih bertelanjang bulat, ia berjalan ke luar ruangan itu dan sesaat kemudian membawa sebuah lap dan semprotan air untuk membersihkan spermaku dan lendir vaginanya yang tumpah di atas sofa Aku membantunya membersihkan noda itu

Setelah itu, seperti seorang remaja yang sedang jatuh cinta, ia menuntunku menuju kamar mandi pribadinya untuk bersama-sama membersihkan diri Karena kecapaian dan memang sudah cukup malam, kami kemudian memutuskan untuk tidur Saat aku kebingungan karena aku memakai jeans dan kemeja yang tentu saja tidak nyaman, Bu Via menyarankanku untuk tidur dengan celana dalam saja

“Sudah, pakai celana dalam saja, biar suhu AC-nya kuminimalkan”, demikian katanya

Aku menyetujuinya Ia memintaku tidur di ranjangnya Kulihat Bu Via juga hanya memakai gaun tidur halus dan tipis saja serta celana dalam tanpa mengenakan bra.


“Aku memang biasa begini, Rud Rasanya lebih nyaman dan bebas bernapas”, katanya

Di balik selimut, Bu Via memelukku dan menyandarkan wajahnya di dadaku Maka aku tersenyum saja saat buah dadanya yang hangat dan lembut, yang menyembul keluar dari gaun tidurnya yang tidak ditalikan dengan erat, sering terasa bergesekan dengan dadaku Demikian juga dengan Bu Via

Esoknya, pagi-pagi sekali HP-ku sudah berbunyi Kiki menghubungiku Memang begitu kebiasaannya, yang membuatku sering jengkel Tapi jika kutegur, ia hanya akan tertawa-tawa saja Kangen katanya Begitu aku selesai bicara, Bu Via bertanya

“Siapa, Rud? Pacarmu, ya?”

Ia hanya tersenyum ketika aku mengiyakan pertanyaannya Kemudian ia bangkit dari ranjang Tali gaun tidurnya yang terlepas memperlihatkan payudaranya yang mulus putih, serta bukit venusnya yang menonjol indah mengundang gairah Ia membenahinya dengan tenang, sambil tersenyum melihatku terpana melihat pemandangan itu

Kemudian ia ke kamar mandi Segera terdengar suara yang mendesis, mengalahkan suara kran yang mengalir lambat Bu Via sedang pipis rupanya Mendengar suara seperti itu timbul gairahku Sesaat kemudian ia keluar dari kamar mandi Kemudian ia berbisik kepadaku

“Kau tidak ingin mengulang kenikmatan libido semalam, Rud?” Aku tersenyum memahami yang ia maksudkan
“Sebentar, Bu ”, jawabku sambil menuju ke kamar mandi, karena ingin kencing

Setelah itu kami mengulangi percintaan kami semalam Badanku yang segar karena tidur yang nyenyak semalam, membuatku bersemangat melayani gairah libido Bu Via yang juga tampak segar Aku merasakan vaginanya lebih hangat dan justru beraroma lebih menggairahkan pada pagi setelah bangun tidur seperti itu Dan bau badannya juga lebih natural

Kami bercinta sampai Bu Via mendapat orgasme tiga kali Jadi selama bercinta denganku, Bu Via menikmati orgasme sebanyak delapan kali Maka siangnya, ketika aku bertemu dengannya di kampus ia tampak sangat gembira Wajahnya berbinar dan kelihatan sangat bergairah menjalani aktivitasnya hari itu

Begitulah, kini hampir setiap akhir pekan aku selalu mendapat SMS dari Bu Via yang bunyinya begini: “Kau tidak sibuk malam nanti kan, Rud? Bisa datang ke rumah?” Maka setiap mendapat SMS seperti itu segera selalu terbayang sesuatu yang menyenangkan yang akan kami lakukan bersama

Setiap akhir pekan anaknya selalu bermalam di rumah sepupunya di luar kota sehingga Bu Via sendirian di rumah Dan pembantunya juga pulang karena hanya datang pada siang hari saja Setiap aku mendapat SMS itu, aku juga segera menghapusnya agar tidak terbaca oleh Kiki Di kampus aku juga berusaha bersikap biasa saja dengan Bu Via

Ia dosen yang baik dan dihormati oleh semua orang di kampus Aku sedikitpun tidak ingin merusak citranya Dan ia pun seorang yang professional, meskipun di luar kami sering bercinta dengan libido, ia tetap menghargaiku sebagai mahasiswanya dan ia tetap membimbing tugasku dengan serius Sesuatu yang sangat aku sukai

Bercinta dengannya bukan sekedar mendapat kepuasan libido, aku merasakan sesuatu yang lain. Entah apa itu.